Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BURSA GLOBAL: Wall Street Ambruk. Saham Eropa Terjerembab

Situasi muram mewarnai transaksi perdagangan di bursa global. Bursa AS dan Eropa mencatatkan prestasi yang tidak menggembirakan.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, NEW YORK – Situasi muram mewarnai transaksi perdagangan di bursa global. Bursa AS dan Eropa mencatatkan prestasi yang tidak menggembirakan.

Bursa AS mencatat kondisi yang tidak menggembirakan setelah berada di posisi lebih rendah, pada Jumat (27/6/2014) akibat data ekonomi yang bergerak mixed dan memicu Wall Street berada dalam posisi tertekan.

Bursa Eropa juga tertekan dan berada dalam kondisi menurun di pekan pertama sejak April di tengah kekhawatiran atas kisruh di Irak dan Ukraina.

Muramnya kondisi di Amerika Serikat disebabkan kekhawatiran bahwa pertumbuhan negara dengan perekonomian terbesar di dunia itu akan bergerak lebih lambat dibanding keyakinan kalangan pemerintah.

Dolar Amerika jatuh 0,2% terhadap sejumlah mata uang utama dunia dan tampak menjadikan kali ini sebagai pekan kedua tertekannya mata uang AS.

Kondisi itu terjadi setelah data konsumen AS tidak menunjukkan gambaran yang cukup positif untuk mendorong harapan terjadinya peningkatan suku bunga dalam waktu dekat.

Indeks S&P 500 berada pada posisi kurang dari 1% dari rekor tranksaksi tertinggi harian yang dicapai pada Selasa akibat meningkatnya sentimen atas data konsumen AS yang jauh dari perkiraan, demikian dipaparkan Thomson Reuters/laporan akhir Juni University of Michigan yang diterbitkan Jumat.

Pasar lesu dengan earning bergerak mixed, meski secara umum saham secara umum tampak lebih menarik dibanding obligasi, ujar David Katz, kepala investasi di Matrix Asset Advisors, New York. "Itu semestinya cukup untuk mendorong pembeli, terlepas dari adanya berita yang tidak menyengkan,” lanjutnya.

Indeks rata-rata industrial Dow Jones jatuh 63, 45 point atau 0.38% dan berada di level 16,782.68, sementara S&P 500 meluncur jatuh 3, 53 point atau 0,18% hingga bertengger di posisi 1,953.69.

Sementara itu, indeks komposit Nasdaq naik 1.856 point atau 0,04% untuk bertengger di posisi 4,380.902.

Saham Nike Inc naik 1,6% menjadi $78,15 sehari setelah pendapatan kuartal keempatnya melewati perkiraan.

Selama sepekan, Dow Jones turun 0,8%, dan S&P terdorong 0,3%. Nasdaq, yang naik 0,4% sedang berada pada jalur yang bagus dan menempati pekan keenam peningkatannya.

Obligasi berjangka 10 tahun berada di posisi 2,534%, setelah melewati posisi terendah 2,507 % pada awal perdagangan.

Indeks utama Eropa, FTSEurofirst300, berada di level 1,371.28, tidak mengalami kenaikan dari posisi harian bahkan turun 1, 7% untuk pelemahan yang terjadi pertama kali dalam kurun 10 pekan terakhir.

Indeks MSCI flat di posisi 427,10, namun turun 0,5% untuk posisi sepekan.

Harga spot emas ditutup dengan kenaikan empat kali dalam sepekan ini dan berada di harga $ 1.318 per ounce.

Krisis Irak dan Ukraina membuat pasar lebih tertarik pada logam mulai, terlebih di saat data perekonomian AS membuat dolar jadi melemah.

Sementara itu, minyak mentah Brent nyaris bergerak datar di harga $113,26 per barel dan berada pada posisi siap menuju harga tertinggi bulanan sejak kisruh di Irak Utara belum meluas dan membuat negeri penghasil minyak ini tidak stabil.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Saeno
Editor : Saeno
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper