Bisnis.com, SAN FRANCISCO--Qualcomm Inc, produsen pembuat chip telepon genggam terbesar di dunia meminta hakim Amerika Serikat untuk membatalkan putusan pelanggaran paten yang dimenangkan ParkerVision Inc senilai US$173 juta atas teknologi jaringan wireless.
Saksi kunci yang dihadirkan oleh ParkerVision, seorang desainer chip tanpa melaporkan gajinya, menimbulkan spekulasi bahwa dasar-dasar pembuktian tidak cukup bagi hakim untuk memutuskan pelanggaran dalam kasus ini. Sebelumnya diketahui bahwa Hakim Distrik AS Roy B. Dalton di Jacksonville, Florida memutuskan perkara tersebut pada Jumat (20/6).
"Sementara kami senang bahwa pengadilan menguatkan keputusan hakim bahwa paten tidak valid, kami jelas kecewa dengan putusan pengadilan distrik yang menerima permohonan bahwa Qualcomm tidak melanggar," kata CEO ParkerVision Jeffrey Parker dalam sebuah pernyataan.
Kasus iParkerVision v Qualcomm terdaftar dengan nomor 11-cv-00719 di Pengadilan Distrik AS, Distrik Tengah Florida (Orlando).