Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PRJ Dari Monas Kembali ke Monas

Saat ini kita mengenal dua PRJ, yakni Pekan Raya Jakarta (PRJ) Kemayoran atau Jakarta Fair Kemayoran, dan Pekan Rakyat Jakarta yang diselenggarakan di Kawasan Monumen Nasional (Monas) untuk memperingati Hari Ulang Tahun Jakarta.

Bisnis.com, JAKARTA--Saat ini kita mengenal dua PRJ, yakni Pekan Raya Jakarta (PRJ) Kemayoran atau Jakarta Fair Kemayoran, dan Pekan Rakyat Jakarta yang diselenggarakan di Kawasan Monumen Nasional (Monas) untuk memperingati Hari Ulang Tahun Jakarta.

Pekan Rakyat Jakarta di Monas sendiri diselenggarakan setelah pasangan Joko Widodo-Basuki Tjahaya Purnama yang saat itu menjabat sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta merasa tiket masuk dan sewa lahan di Arena PRJ Kemayoran terlalu mahal, sehingga justru menekan industri kecil dan mikro warga Jakarta.

PRJ sendiri sebenarnya pertama kali diselenggarakan di Monas pada 1968 dengan sebutan Djakarta Fair. Tujuannya, Ali Sadikin yang saat itu menjabat sebagai Gubernur Jakarta ingin mengadakan pameran besar, dan menyatukan sejumlah pasar malam yang masih tersebar di beberapa wilayah Jakarta, seperti Pasar Malam Gambir yang tiap tahun berlangsung di Lapangan Ikada.

Tokoh lain yang berperan dalam penyelenggaraan PRJ adalah Syamsuddin Mangan yang ketika itu menjabat sebagai Ketua Umum Kadin Indonesia. Dia lah sosok yang menyodorkan gagasan untuk mengelola Pasar Malam Gambir secara lebih profesional melalui PRJ.

Laman Wikipedia mencatat penyelenggaraan Djakarta Fair pada 1968 mampu menyedot tidak kurang dari 1,4 juta pengunjung. Perhelatan itu pun diisi dengan pemilihan Ratu Waria yang diikuti 151 peserta.

Pada 1969, Djakarta Fair diselenggarakan selama 71 hari. Richard Nixon, Presiden Amerika Serikat saat itu pun ikut menyambangi PRJ di sela-sela kunjungan kenegaraannya.

PRJ kemudian bermutasi menjadi ajang pameran modern yang menampilkan berbagai produk terkini. Lahan seluas 7 hektare di Monas pun dianggap tidak cukup untuk menyelenggarakan agenda tahunan Jakarta itu, sehingga pada 1992 penyelenggaraannya dipindahkan ke wilayah Kemayoran dengan luas lahan 44 hektare.

Konsisten diselenggarakan tiap tahun, PRJ di Kemayoran menjadi magnet tersendiri, karena menampilkan beragam produk dan makanan khas betawi. Setiap tahunnya pun penyelenggaraan PRJ selalu mengusung tema yang berbeda untuk membangkitkan semangat pelaku bisnis dalam negeri.

Akan tetapi, harga sewa lahan yang mahal dianggap telah menjauhkan penyelenggaraan PRJ dari tujuannya semula. Kios yang memamerkan produk usaha kecil dan mikro pun harus kalah dengan perusahaan besar yang menempati lokasi strategis di PRJ.

Bahkan, pedagang kerak telor yang selama ini menjadi ikon PRJ harus rela berjualan di lokasi parkir, atau tempat yang gelap dan sepi pengunjung, karena tidak mampu membayar sewa.

Hal itu kemudian membuat Joko Widodo dan Basuki Tjahaya Purnama berang dan langsung menyelenggarakan PRJ Monas untuk mengakomodir pelaku usaha kecil dan mikro, serta memamerkan produk masyarakat Jakarta, bukan perusahaan besar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lili Sunardi
Editor :
Sumber : berbagai sumber

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper