Bisnis.com, BANDUNG - Kinerja industri tekstil dan produk tekstil (TPT) di Jawa Barat pada semester I/2014 mengalami penurunan, yang ditandai rendahnya daya saing produk TPT di pasar ekspor.
Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Jawa Barat menyatakan peningkatan biaya produksi, persaingan ketat dengan produk asal asal China, dan pelemahan permintaan di Amerika Serikat dan Eropa, juga menjadi faktor menurunnya kinerja industri tekstil tanah air.
Sekretaris Jenderal API Jabar Kevin Hartanto mengatakan penurunan kinerja industri tekstil pada tahun ini ditunjukkan dengan stagnansi kinerja ekspor, yang diperkirakan sama dengan tahun 2013 sebesar US$12,58 juta.
"Selain itu, pangsa pasar produsen tekstil di pasar domestik selama tahun ini diperkirakan hanya 46%," kata Kevin kepada Bisnis.com, Jumat (20/6).
Menurutnya, turunnya pertumbuhan industri tekstil, tidak lepas dari serbuan barang-barang dari luar negeri terhadap pasar dalam negeri.
"Dari sisi daya saing, penurunan kinerja industri tekstil tahun ini dipengaruhi ekonomi biaya tinggi, sebagai dampak proyeksi kenaikan sejumlah unsur biaya produksi, seperti bahan baku, upah buruh, dan energi," ujarnya.