Bisnis.com, BATU--Petani apel di Kota Batu, Jawa Timur, optimistis produksi akan meningkat sebesar 20%-30% menyusul kondisi lahan yang mengalami penyuburan paskaerupsi gunung Kelud beberapa waktu lalu.
Supriadi, Ketua Kelompok Tani Apel Bumi Jaya Kecamatan Bumiaji Kota Batu, mengatakan tanaman apel di wilayahnya mulai menunjukkan penyerbukan yang bagus menyusul suburnya lahan akibat debu vulkanik gunung Kelud.
"Sewaktu erupsi, sebagian besar lahan apel di Bumiaji terimbas guyuran abu vulkanik. Saat ini abu tersebut telah membawa dampak yang positif utamanya mampu meningkatkan kesuburan lahan," ujarnya di Batu, Kamis (19/6).
Selain itu, upaya petani yang membersihkan abu yang menempel pada daun apel juga membawa efek positif lainnya yakni membantu penyerbukan sehingga putik buah bisa tumbuh dengan baik menjadi buah.
Sebelumnya akibat cuaca buruk, penyerbukan gagal karena bunga keburu jatuh terlebih dahulu. Berkaca darisitu, petani optimistis produksi akan meningkat. Apalagi sebelumnya produksi turun akibat serangan hama kutu sisik.
"Saat ini serangan kutu sisik sudah mulai bisa diatasi hampir 60%. Dengan kondisi lahan yang subur akibat abu vulkanik, produksi jelas akan meningkat dari 7-9 ton per hektare menjadi 12 ton per hektare untuk lahan yang tingkat kerapatan tanamannya turun rata-rata 30%-50% setelah mati atau rusak akibat erupsi maupun serangan kutu sisik," jelasnya.
APEL MALANG: Produksi Diyakini Meningkat 20%-30%
Petani apel di Kota Batu, Jawa Timur, optimistis produksi akan meningkat sebesar 20%-30% menyusul kondisi lahan yang mengalami penyuburan paskaerupsi gunung Kelud beberapa waktu lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : M. Sofi’I
Editor : Ismail Fahmi
Topik
Konten Premium