Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Populasi Kerbau di Baten Terus Menyusut

Beralihnya sistem penggarapan lahan pertanian dari tradisional ke modern yang menggunakan mesin mengakibatkan jumlah populasi kerbau di Provinsi Banten tiap tahun menyusut 2%.
Kerbau Jawa. Populasi di Banten terus menyusut/Kementan
Kerbau Jawa. Populasi di Banten terus menyusut/Kementan

Bisnis.com, SERANG—Beralihnya sistem penggarapan lahan pertanian dari tradisional ke modern yang menggunakan mesin mengakibatkan jumlah populasi kerbau di Provinsi Banten tiap tahun menyusut 2%.

Selain itu, tingginya permintaan konsumsi daging sapi ditambah dengan ketersediaan dan keterjangkauan yang mudah pada komoditas ini mengakibatkan hewan kerbau semakin tersisihkan di industri peternakan Banten.

Asep Mulya Hidayat, Kepala Bidang Produksi Peternakan pada Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten mengatakan pihaknya terus berusaha mempertahankan jumlah populasi kerbau yang semakin menipis di Banten.

“Secara kebudayaan, daging kerbau merupakan komoditas konsumsi favorit bagi sebagian besar rakyat Banten, terutama di saat hari besar keagamaan nasional. Namun, rupanya hal tersebut tidak secara signifikan mempertahankan jumlah peternak kerbau,” ujarnya di Serang, Rabu (11/6/2014).

Berdasarkan data sensus pertanian 2013, lanjut Asep, jumlah sapi potong di Provinsi Banten mencapai 47.071 ekor, sapi perah 31 ekor dan kerbau 98,710 ekor. Meskipun jumlah populasi kerbau lebih dari dua kali lipat sapi, namun, akses pemenuhan daging kerbau lebih sulit ketimbang daging sapi.

Menurutnya, keberadaan peternakan kerbau di Indonesia hari ini sangat terbatas. Hanya daerah-daerah tertentu yang secara budaya lebih mengutamakan kerbau ketimbang sapi saja yang masih mengembangkan peternakan hewan ini.

Oleh karena itu, guna menjaga populasi kerbau tidak hilang di Banten, Distanak Banten, lanjutnya, memberikan bantuan kerbau pejantan kepada Kabupaten Lebak dan Kabupaten Pandeglang guna mempercepat perkembangan biakan kerbau dengan kualitas unggul.

Selain itu, tuturnya, Pemprov Banten juga memberikan bantuan inseminasi buatan (IB) untuk mempercepat proses peranakan. Program ini sebagai upaya menjadikan Kabupaten Lebak dan Pandeglang sebagai daerah swasembada daging kerbau untuk memenuhi kebutuhan nasional.

Kerbau, lanjutnya, berpotensi menggantikan pasokan sapi impor di kalangan peternak. Hewan ini, menurutnya memiliki sifat yang lebih unggul ketimbang sapi impor, yakni daya adaptasi yang lebih tahan terhadap iklim di Indonesia.

Selama ini, tuturnya, hambatan yang dihadapi dalam program pengembangan populasi kerbau adalah secara alami siklus reproduksi kerbau termasuk sulit terdeteksi, sehingga program pengembangan secara teknologi belum mampu memberikan dampak yang signifikan dalam peningkatan populasi.

Distanak Banten, lanjutnya, juga melakukan aksi yang dinamai save kerbau, yang bertujuan menyadarkan para peternak dan masyarakat jika populasi kerbau tidak dipertahankan, maka buka sebuah hal yang mustahil hewan kerbau di Banten akan menghilang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ismail Fahmi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper