Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Krisis Ukraina, Sikap G7 Tunggu Pertemuan dengan Putin

Penyelesain krisis Ukraina tampaknya masih harus menunggu pertemuan sejumlah pemimpin G7 dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Bisnis.com, BRUSSELS—Penyelesain krisis Ukraina tampaknya masih harus menunggu pertemuan sejumlah pemimpin G7 dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Pertemuan para pemimpin G7 di Brussels tidak mengikutkan sertakan Rusia untuk pertama kalinya sejak 17 tahun. Kebijakan Rusia menginvasi Crimea (timur Ukraina) menuai kecaman Eropa, termasuk negara-negara maju yang tergabung dalam G7 (sebelumnya G8).

Putin dijadwalkan akan bertemu Kanselir Jerman Angela Merkel, PM Inggris David Cameron, dan Presiden Francois Hollande dalam peringatan D-Day di Normandia, Prancis.

“Dengan dukungan diplomasi, pelan-pelan penyelesaian krisis Ukraina akan bisa dituntaskan,” kata Kanselir Jerman Angela Merkel, Kamis (5/6/2014).

Dia optimistis pertemuan dengan Putin akan memperjelas sikap G7 untuk menyelesaikan krisis Ukraina.

Sebelumnya, dalam pertemuan lanjutan G7, para pemimpin negara maju itu menghindari pemberian sanksi lebih lanjut kepada Rusia untuk mendukung upaya diplomasi penyelesaian krisis Ukraina. Mereka mendesak Rusia menarik mundur penuh pasukannya dari perbatasan timur negara tersebut.

“Kami siap mengintensifkan sanksi dan menerapkan tindakan tambahan,” demikian peringatan bersama dalam pertemuan itu.

Pencaplokan Rusia atas Crimea dan ancaman ke timur Ukraina mendesak Amerika Serikat dan uni Eropa membekukan asset dan larangan perjalanan untuk 98 orang dan 20 perusahaan. Dampaknya juga mempengaruhi perdagangan dan perekonomian barat. Apalagi 30% suplai gas eropa berasal dari Rusia.

Pertemuan G7 di Brussels, Belgia dihadiri a.l Presiden Barack Obama (AS), Presiden Dewan Eropa Herman Van Rompuy, Presiden Komisi Eropa Jose Manuel Barroso, Presiden Prancis Francois Hollande, PM Kanada Stephen Harper, PM Jepang Shinzo Abe, PM Italia Matteo Renzi, PM Inggris David Cameron, dan Kanselir Jerman Angela Merkel. (Bloomberg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Heri Faisal
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper