Bisnis.com, BRASILIA— Presiden Brasil Dilma Rousseff memandang perlu memperbaiki kembali kerja sama antara Brasil dan Amerika Serikat yang sempat memanas akibat bocornya dokumen NSA.
“Kerja sama Brasil dan Amerika Serikat adalah sebuah kemitraan yang strategis,” katanya di Brasilia, Rabu (4/6/2014).
Dalam rangka memperbaiki hubungan itu, Rousseff berencana melakukan kunjungan kenegaraan ke Washington yang sempat tertunda.
Sebelumnya hubungan Brasil-AS sempat memanas akibat bocornya dokumen National Security Agency (NSA) yang diduga memata-matai pembicaraan presiden Brasil. Namun, Rousseff memastikan hubungan kedua negara akan kembali membaik dalam waktu dekat.
Di Brasil, Dilma Rousseff menghadapi protes lambatnya pertumbuhan di Negara tuan rumah Piala Dunia 2014 itu. Dia pun tidak mampu menjelaskan penyebab lambatnya pertumbuhan.
Sejak 2011, ekonomi Brasil hanya tumbuh rata-rata 2% per tahun. Namun Rouseeff justru menilai kondisi dalam negerinya sudah matang untuk meningkatkan pertumbuhan, dan dia mengecilkan kemungkinan perlunya perubahan besar di bidang ekonomi jika terpilih kembali untuk masa jabatan kedua.
“Anda tidak bisa jelaskan mengapa Brasil tidak tumbuh lebih cepat. Semuanya mengarah ke Brasil yang tidak hanya tumbuh, tetapi tumbuh dengan baik,” ujarnya.