Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Kronologis Aksi Intoleran di Yogyakarta

Aksi intoleransi yang terjadi di wilayah Ngaglik, Sleman, Yogyakarta mengundang keprihatinan berbagai pihak, termasuk oleh Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Pembayun, putri sulung Sultan Hamengku Buwono X.
Pusat kota Yogyakarta. Terjadi aksi intolerasi/JIBI
Pusat kota Yogyakarta. Terjadi aksi intolerasi/JIBI

Bisnis.com, JAKARTA--Aksi intoleransi yang terjadi di wilayah Ngaglik, Sleman, Yogyakarta mengundang keprihatinan berbagai pihak, termasuk oleh Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Pembayun, putri sulung Sultan Hamengku Buwono X.

Melalui fasilitas Blackberry Massenger, Ketus DPD Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) DIY Foki Ardiyanto, yang juga merupakan anggota DPRD Kota Yogyakarta, menyebarluaskan kronologis kejadian pengrusakan dan penganiayaan di Perum YKPN, Dusun Tanjungsari, Desa Sukoharjo, Ngaglik

Berikut kronologis peristiwanya:

o  Menurut saksi mata salah satu jemaat atas nama Nanggelon sebagai berikut: - pada jam 19.00 bertempat di rumah Julius Felicius telah berlangsung ibadah umat katholik, ibadah ini merupakan ibadah yg ke 29 (ke 29 hari).

o Sekitar jam 20.20 Wib tiba-tiba ada sekelompok orang (laki-laki berjumlah 8 orang) yang tidak dikenal datang dan langsung melempar batu mengenai salah satu jemaat, selanjjutnya sekelompok org tersebut menjatuhkan sepeda motor milik para jemaat dan merusak rumah.Selain merusak, sekelompok orang tersebut juga melakukan pemukulan kepada jemaat.

o Para jemaat berteriak ketakutan dan berlarian menuju ke arah dalam rumah namun sekelompok orang tersebut tetap melakukan penggrusakan dan pemukulan dengan menggunakan besi dan barang-barang seperti Pot bunga, batu, pentungan..

o Dengan adanya kejadian tersebut salah satu anggota jemaat menelpon pemilik rumah kemudian sekitar jam 21.15 Julius tiba di lokasi kejadian dan langsung ditanya sekelompok orang yang melakukan pengrusakan tersebut,

o Julius menjawab "saya pemilik rumah" kemudian langsung dianiaya oleh kelompok tersebut dengan menggunakan batu, pot bunga, pentungan dan  besi.

 o Menurut keterangan dari korban, dari sekelompok orang yang melakukan penggrusakan dan penganiayaan, dia mengenali salah satu dr kelompok itu yaitu seoserang yang mengontrak di depan rumahnya dan diduga kuat bernama Abu Bachtiar.

o Selain itu Julius memberikan keterangan bahwa setelah melakukan pemukulan sekelompok orang tersebut berteriak menyerukan bahwa mereka merupakan orang suruhan salah seorang tokoh di Yogyakarta yang mengaku pernah ikut berkonflik horisontal di Ambon, Maluku.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper