Bisnis.com, PEKANBARU--Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan menyatakan kecewa atas kondisi Taman Nasional Tesso Nillo (TNTN) yang berada di Kabupaten Pelalawan, Riau karena sebagian besar lahan cagar alam itu malah disertifikatkan oleh oknum aparat kepada para perambah.
Kementerian Kehutanan sendiri melalui Balai TNTN sudah bekerjasama LSM pencita lingkungan dan satwa yakni World Wildlife Fund for Nature (WWF) untuk menjaga dan mengawasi cagar alam di Provinsi Riau tersebut.
"Saya rasa WWF tidak berhasil mengawasi dan menjaga TNTN, karena dari 80.000 hektare hutan cagar alam, sekitar 50.000 hektare sekarang dikuasai perambah petani sawit" kata Menhut, saat berkunjung ke Riau, pekan ini (23/5).
Zulkifli mengemukakan sebagain besar saat ini kawasan TNTN sudah menjadi perkebunan sawit. Kondisi ini sangat ironis, mengingat cagar alam itu merupakan tempat perlindungan satwa langka.
Dia mengemukakan selain oknum aparat, lahan lahan TNTN juga umumnya dikuasai oleh para pendatang dari luar Riau. Mereka bekerjasama dengan oknum aparat desa dan aparat keamanan untuk menebitkan sertifikat di lahan yang menjadi kawasan lindung tersebut.
Untuk mengatasi ini sebut Zulkifli, dibutuhkan kerja sama antara semua pihak. Saat ini pihak Kementrian Kehutanan bersama TNI, Polri sedang melakukan penertiban TNTN yang telah ditanami sawit.
"Dibutuhkan kerja sama semua pihak untuk menangani masalah ini. Kasihan satwa yang dilindungi yang berada di TNTN. Bayangkan saja, saat ini sudah dikeluarkan area empat juta hektar untuk industri sawit di Riau, tapi mengapa kawasan TNTN yang luasnya hanya 80.000 hektare masih diganggu juga," kata Zulkifli.
Dampak lain akibat perambahan masal ini puluhan gajah dan harimau yang menghuni TNTN juga menjadi 'santapan' pemburu. Sudah puluhan satwa yang dilindungi negara yang mati di TNTN, namun sampai saat ini tidak satu terungkap.
Tesso Nilo ditetapkan sebagai taman nasional melalui perubahan fungsi dari Hutan Produksi Terbatas seluas 83.068 hektar oleh Kementerian Kehutanan. Sebagian besar kawasan TNTN berada di Kabupaten Pelalawan dan sebagian kecil di Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau.
Tesso Nilo juga dikenal sebagai habitat bagi beraneka ragam jenis satwa liar langka, seperti Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus), Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae), berbagai jenis Primata, 114 jenis burung, 50 jenis ikan, 33 jenis herpetofauna dan 644 jenis kumbang.