Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Tradisional Rawan Kebakaran di Makassar Bakal Diremajakan

Perusahaan Daerah (PD) Pasar Makassar Raya bersiap melakukan proses peremajaan sebagian pasar tradisional yang dinilai rawan mengalami kebakaran.
 Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, MAKASSAR - Perusahaan Daerah (PD) Pasar Makassar Raya bersiap melakukan proses peremajaan sebagian pasar tradisional yang dinilai rawan mengalami kebakaran.

Direktur Utama PD Pasar Rusman Abu Tahir mengemukakan pasar tradisional tersebut cenderung minim dalam fasilitas penunjang pemadaman kebakaran.

Menurutnya, kondisi itu ikut diperparah dengan tingkat kesadaran pedagang yang memasang instalasi listrik tidak sesuai dengan prosedur sehingga berpotensi mengakibatkan terjadinya hubungan arus pendek.

"Dalam catatan kami, terdapat 20 pasar tradisional di Makassar yang sangat rawan mengalami kebakaran, itu karena kesemrawutan instalasi listrik dan struktur bangunan yang memang sudah tua," katanya, Senin (19/5/2014).

Kendati demikian, Rusman belum bisa menyebutkan kebutuhan anggaran untuk rencana peremajaan yang dipersiapkan untuk meminimalisasi potensi kebakaran pasar tradisional tersebut.

Dia menjelaskan sejauh ini pihaknya masih mendata dan melakukan pemantauan langsung ke pasar tradisional untuk kemudian diremajakan serta estimasi kebutuhan anggarannya.

Langkah peremajaan dan peningkatan fasilitas penunjang pemadam tersebut menyusul terbakarnya Pasar Sentral Makassar yang terjadi pada 8 Mei lalu, menghanguskan 130 toko serta 3.000 lapak pedagang.

Sejauh ini, PD Pasar Makassar Raya telah mengelola 21 unit pasar tradisional yang tersebar di wilayah Makassar, di mana beberapa diantaranya dikelola bekerjasama dengan pihak swasta.

Adapun, pada tahun ini PD Pasar juga akan membangun pasar tradisional tambahan yang berlokasi di Kecamatan Panakkuang.

Kendati demikian, kata Rusman, realisasi proyek pasar tradisional tersebut masih menunggu kucuran anggaran dari Kementerian Perdagangan yang mencapai Rp3,9 miliar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Amri Nur Rahmat
Editor : Nurbaiti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper