Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PEMILU INDIA: Inggris dan AS Langsung Merapat ke Modi

Perdana Menteri terpilih India, Narendra Modi tampaknya menjadi incaran negara perekonomian terbesar, Amerika Serikat dan Inggris. Belum 24 jam kemenangannya diumumkan, kedua negara ini mengundang Modi untuk mampir ke negara mereka.
Perdana Menteri Terpilih India, Narendra Modi / Bloomberg
Perdana Menteri Terpilih India, Narendra Modi / Bloomberg

Bisnis.com, WASHINGTON – Perdana Menteri terpilih India, Narendra Modi tampaknya menjadi incaran negara perekonomian terbesar, Amerika Serikat dan Inggris. Belum 24 jam kemenangannya diumumkan, kedua negara ini mengundang Modi untuk ‘mampir’ ke negara mereka.

Diketahui dari laman resmi Gedung Putih, Presiden Barack Obama mengundang Modi untuk berkunjung ke gedung putih. Obama berdalih ia ingin mengucapkan selamat langsung kepada Modi. Menurut pihak Gedung Putih, Obama tidak akan menyia-nyiakan kesempatan untuk membahas hubungan bilateral AS dengan India

“Presiden mengundang Gujarat Narendra Modi untuk mengucapkan selamat padanya. Presiden ingin membahas kesepakatan luar biasa mengenai strategi partnership dengan India. India sepakat untuk mengekspansi dan memperdalam kerjasama antara mereka dan AS,”  tulis pihak Gedung Putih di laman resmi mereka, whitehouse.gov, Jumat (16/5/2014).

Selain itu, menurut pihak Inggris, Modi telah menerima undangan dari Inggris untuk mengunjungi negeri Ratu Elizabeth.

Setelah kerusuhan anti-Muslim pada tahun 2002 di Gujarat, wilayah yang dipimpin Modi sejak 2001, Inggris dan AS menolak untuk bertemu dengan Modi. AS bahkan menolak visa Modi setelah lembaha HAM India menetapkan Modi bersalah karena tidak berupaya menghentikan pembantaian tersebut.

Modi berulangkali membantah tuduhan mahkamah Agung India, dan meminta MA mencari bukti tuduhan bahwa ia mencegah bantuan kepada pihak yang diserang.

Hubungan India dengan Inggris dan AS mulai rujuk sejak Komisi Tinggi Inggris menemui Modi 19 bulan lalu, diikuti langkah yang sama oleh AS.

Seperti diberitakan oleh bisnis.com sebelumnya, AS tengah membujuk India untuk membuka investasinya. Bertahun-tahun, AS tidak dapat memasarkan barangnya ke India karena terhambat oleh berbagai regulasi yang disusun PM sebelum Modi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dara Aziliya
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper