Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

GUNUNG PADANG Jadi Lokasi Wisata, Masyarat Kembangkan Homestay

Situs megalithikum Gunung Padang yang kian terkenal membuat kawasan itu menjadi salah satu tujuan wisata dan memberi peluang penghasilan bagi warga sekitar.
Ilustrasi: Penggalian situs Gunung Padang
Ilustrasi: Penggalian situs Gunung Padang

Bisnis.com, CIANJUR --Situs megalithikum Gunung Padang yang kian terkenal membuat kawasan itu menjadi salah satu tujuan wisata dan memberi peluang penghasilan bagi warga sekitar.

Masyarakat di sekitar Gunung Padang, khususnya mereka yang menempati wilayah barat situs megalith, mulai mengembangkan "homestay" menyambut semakin banyaknya wisatawan yang berkunjung ke kawasan itu.

"Saat ini sudah ada 10 rumah penduduk yang difungsikan sebagai homestay," kata juru pelihara Situs Gunung Padang Nanang di Cianjur, Minggu (11/5/2014).

Ia mengatakan sejak keberadaan situs mulai dikenal banyak orang, Gunung Padang semakin banyak dikunjungi wisatawan dari berbagai daerah di Indonesia, bahkan sebagian di antaranya berasal dari luar negeri.

Jumlah wisatawan  mencapai rata-rata 500 orang per hari.

Selama ini banyak dari mereka memilih tinggal di Kota Cianjur sebelum menuju destinasi Gunung Padang dengan menempuh jarak 25-30 km dari pusat kota penghasil beras itu.

Konsekuensinya, wisatawan harus mempersiapkan perjalanan selama 1,5 hingga dua jam untuk sampai ke Dusun Karyamukti, Kelurahan Campaka, Cianjur, Jawa Barat, tempat situs megalith itu berada dengan medan tempuh 20 km di antaranya jalan bergelombang.

"Sayang belum banyak masyarakat yang mengambil kesempatan ini dan salah satu kelemahan masyarakat di sini adalah ketidaklayakan fasilitas toilet," kata Nanang.

Nanang sendiri setiap saat diminta bantuannya untuk mencarikan tempat tinggal yang layak bagi wisatawan yang berkunjung ke Gunung Padang.

"Saya berkeliling kampung mencari rumah yang layak untuk diinapi tapi saat saya temukan rumah yang layak, kamar mandinya sebagian besar belum layak," katanya.

Nanang sendiri mengembangkan rumahnya sebagai homestay dan melengkapinya dengan toilet umum yang bersih, warung kopi, dan kios suvenir.

Menurut Nanang banyak masyarakat di wilayah itu yang mulai mengambil manfaat dari pengembangan kepariwisataan Gunung Padang.

"Banyak yang membuat suvenir iket sunda untuk dijual, gula aren, kerajinan batok kelapa, dan kesenian-kesenian," katanya.

Bahkan tidak sedikit dari mereka yang beralih profesi dari petani musiman menjadi laskar "kuda besi" alias tukang ojek sekaligus pemandu wisata.

"Kami masih perlu bantuan dan pendampingan untuk melatih masyarakat di sini tentang bagaimana menghadapi wisatawan termasuk dalam hal berbahasa Indonesia dengan baik bahkan berbahasa asing," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Editor : Saeno
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper