Bisnis.com, JAKARTA— Bank sentral Amerika Serikat menyatakan akan tetap memperketat pembelian obligasi setelah perekonomian terhindar dari gangguan musim dingin yang ekstrem.
Kondisi tersebut akan membuat the Federal Reserve bakal mengakhiri program stimulus yang belum pernah ada pada akhir tahun ini.
Pertumbuhan “naik akhir-akhir ini,” menurut pernyataan Komisi Pasar Bebas Federal (FOMC) kemarin beberapa jam setelah laporan pemerintah menunjukkan produk domestik bruto (PDB) meningkat selama triwulan pertama. Belanja rumah tangga terlihat meningkat lebih cepat, menurut dokumen itu sebagaimana dikutip Bloomberg, Jumat ( 2/5/2014).
Komisi itu memangkas belanja aset bulanan menjadi US$45 miliar sebagai bagian dari pemotongan yang keempat berturut-turut sebesar US$10 miliar. Pemangkasan itu disebutkan sebagai “langkah yang terukur.” Dengan demikian, program pelonggaran kuantitatif yang ditujukan untuk menekan biaya pinjaman bagi perusahaan dan konsumen akan berakhir pada Desember mendatang.
“Pengetatan stimulus bisa berjalan sendiri (autopilot),” ujar Thomas Costerg, ekonom pada Standard Chartered Plc. Menurutnya, diperlukan banyak perubahan pada data untuk menghentikan pengetatan dan pelemahan pertumbuhan dari 0,1% sebagaimana tercatat pada PDB.