Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AS Optimistis Trans-Pasific Partnership 12 Negara Capai Kesepakatan

Pemerintah Amerika Serikat optimistis pakta perdagangan Trans-Pasific Partnership (TPP) yang melibatkan 12 negara itu akan mencapai kesepakatan sehingga dapat segera dilaporkan ke legislatif Amerika Serikat.
 Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA— Pemerintah Amerika Serikat optimistis pakta perdagangan Trans-Pasific Partnership (TPP) yang melibatkan 12 negara akan mencapai kesepakatan sehingga dapat segera dilaporkan ke legislatif Amerika Serikat.

“Saya optimistis dengan apa yang akan terjadi. Kami telah mencapai titik akhir dari negoisasi ini (TPP),” kata Menteri Perdagangan Anerika Serikat Penny Pritzker di Washington, Sabtu (26/4/2014).

Jika negoisasi perdagangan tersebut mendapatkan persetujuan dari 12 negara yang terlibat, maka pakta tersebut merupakan perjanjian perdagangan terbesar dalam sejarah Amerika Serikat. TPP akan menghubungkan Amerika Serikat dengan output ekonomi tahunan hingga US$28 triliun atau sekitar 39% dari total di dunia.

Namun, sayangnya jalan panjang TPP masih tersandung alotnya negoisasi antara Jepang dan Amerika Serikat terkait isu pertanian dan otomotif, bahkan setelah Presiden Amerika Serikat Barrack Obama menyambangi Tokyo dan menemui Perdana Menteri Jepang pada pekan ini.

“Saya yakin mereka (Jepang dan Amerika Serikat) akan membuat terobosan dan telah menemui kesepakatan di beberapa isu lainnya,” tambahnya.

Selain bernegosiasi Jepang, AS juga tengah mengupayakan kesepakatan dengan Australia, Brunei, Kanada, Chili, Malaysia, Meksiko, New Zealand, Singapura, dan Vietnam.

Sementara itu, otoritas terkait Jepang yang menolak disebutkan namanya mengatakan negoisasi TPP antara Jepang dengan AS telah menyepakati fondasi utama. Tetapi, kedua negara tersebut kemungkinan belum bisa menyepakati isu kunci yang nantinya bakal dibahas pada pertemuan Mei mendatang.

Rencananya, para pemimpin dari 12 negara yang terlibat dalam TPP akan menggelar pertemuan untuk membahas pakta perdagangan di Vietnam pada pertengahan Mei 2014. Seperti diketahui, pembahasan TPP telah memakan waktu cukup lama, bahkan melampui tenggat waktu yang seharusnya selesai pada tahun lalu.

“Kami tidak lagi khawatir alotnya negoisasi kedua negara tersebut dapat menghambat negoisasi dengan negara lainnya. Tapi kami berpandangan negoisiasi ini tidak bisa diputuskan dengan waktu satu bulan atau dua bulan saja,” ucapnya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper