Bisnis.com, JAKARTA - Panglima TNI Jenderal Moeldoko membantah pernah meminta maaf kepada Singapura atas penamaan KRI Usman Harun.
Moeldoko menilai pernyataannya tentang KRI Usman Harun beberapa hari yang lalu telah diputarbalikkan. Dia merasa tidak pernah meminta maaf atas kebijakan penamaan kapal perang milik TNI-AL tersebut.
“Kalau urusan melintir itu biasa wartawan. Tidak ada itu mohon maaf,” katanya sebelum menghadiri Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden, Kamis (17/4).
Dia mengaku hanya menegaskan kepada Singapura melalui media bahwa penamaan KRI Usman Harun sudah final. TNI, tegasnya, tidak akan mengubah nama kapal perang tersebut seperti permintaan dari Singapura.
“Maksudnya mohon maaf, penamaan Usman Harun adalah keputusan kami yang final. Sikap kami yang final itu, maksudnya bukan minta maaf,” kata Moeldoko.
KRI Usman Harun mendapatkan namanya dari 2 orang pahlawan nasional Usman Muhammad Ali dan Harun Said.
Penggunaan nama keduanya mendapatkan protes dari pemerintah Singapura karena mereka merupakan pelaku pemboman di Singapura pada masa konfrontasi Indonesia-Malaysia.
KRI USMAN-HARUN: Panglima TNI Bilang Urusan Melintir Biasa Bagi Wartawan
Panglima TNI Jenderal Moeldoko membantah pernah meminta maaf kepada Singapura atas penamaan KRI Usman Harun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Demis Rizky Gosta
Editor : Sepudin Zuhri
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
1 jam yang lalu