Bisnis . com, JAKARTA - Penampilan duet ‘Usman-Harun’ di Jakarta International Defense Dialogue yang mengundang protes Singapura membuat para menteri repot.
Kementerian Luar Negeri Singapura pagi ini menyatakan protes atas penampilan 2 pria berseragam KKO (sekarang marinir) dengan emblem nama Usman dan Harun.
Dua orang itu berdiri berdampingan di sekitar stan TNI-AL yang juga menampilkan kapal perang TNI Usman Harun, kapal yang mendapatkan namanya dari 2 pahlawan nasional, Usman Muhammad Ali dan Harun Said.
Penggunaan nama Usman dan Harun diprotes Singapura karena 2 prajurit itu merupakan tertangkap dan digantung oleh pemerintah Singapura sebagai pelaku pemboman gedung Macdonald House.
Usai acara pengambilan sumpah hakim konstitusi di Istana Negara, beberapa menteri keluar belakangan untuk rapat dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto yang sudah beranjak meninggalkan Istana Negara dipanggil kembali oleh Presiden untuk bergabung dengan Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa dan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro.
Staf Khusus Presiden Bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah bergabung beberapa waktu setelahnya, kemudian disusul oleh Asisten Operasi Kepala Staf TNI-AL penanggung jawab JIDD, Didit Herdiawan tergopoh-gopoh setengah berlari menaiki tangga Istana Negara.
Usai pertemuan Marty, Djoko, Faiz, dan Didit kompak menolak memberi komentar. Marty meminta wartawan bertanya kepada Djoko, namun Djoko mengatakan agenda rapat dengan Presiden adalah terkait penempatan Duta Besar AS yang baru.
Komentar akhirnya datang dari Menhan Purnomo. Dia mengakui Kepala Negara sempat bertanya langsung mengenai kejadian di JIDD kepada para menteri.
Dia mengatakan tidak melihat langsung aksi tersebut, namun mendapatkan laporan dari salah satu stafnya usai menghadiri acara yang digelar di Jakarta Convention Center itu.
Purnomo menegaskan panitia tidak menjadwalkan aksi 2 prajurit TNI-AL yang menggunakan seragam antik KKO TNI-AL beremblem Usman dan Harun di acara JIDD.
“Ini memang tidak (appropriate), kita mengakui dan kita lagi cek sekarang siapa itu, dan itu jelas bukan dari kita,” katanya, Jumat (21/3/2014).
Menhan telah meminta AL untuk mencari tahu siapa 2 orang tersebut dan berkomunikasi langsung dengan angkatan laut Singapura untuk mengklarifikasi kejadian di JIDD.
“Tidak [mengganggu hubungan dengan Singapura]. Kasal sudah komunikasi langsung dengan Singapura,” kata Purnomo.