Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Konsumsi BBM Sulsel Kian Meningkat

Konsumsi bahan bakar minyak BBM bersubsidi (public service obligation/PSO) regional Sulawesi sepanjang kuartal I/2014 mencapai 508.850 kiloliter (KL) premium, 207.837 KL solar, serta 38.887 KL untuk kerosene.

Bisnis.com, MAKASSAR—Konsumsi bahan bakar minyak BBM bersubsidi (public service obligation/PSO) regional Sulawesi sepanjang kuartal I/2014 mencapai 508.850 kiloliter (KL) premium, 207.837 KL solar, serta 38.887 KL untuk kerosene.

Dari realisasi penyaluran BBM PSO itu, Sulawesi Selatan menjadi daerah dengan tingkat penyerapan mencapai tertinggi dibandingkan dengan provinsi lainnya di Sulawesi.

Dani Adriananta, GM Pertamina Marketing Operation Region (MOR) VII Sulawesi, mengemukakan penyaluran BBM bersubsidi jenis premium dalam 3 bulan pertama tahun ini sebagian besar terserap di Sulawesi Selatan dengan persentase mencapai 46,7%, solar sebesar 48,7%.

“Adapun untuk jenis kerosene PSO, di Sulsel sudah tidak ada lagi karena telah dikonversi menjadi non-subsidi secara keseluruhan," katanya,  Kamis (10/4/2014).

Secara terperinci, penyaluran BBM bersubsidi di provinsi Sulsel sepanjang kuartal I/2014 yakni premium sebanyak 237.847 KL, solar 101.116 KL, serta kerosene tidak ada karena sudah dikonversi menjadi gas.

Penyaluran BBM PSO di wilayah Sulsel dalam 3 bulan pertama tahun ini tercatat mengalami peningkatan dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, karena premium tumbuh 2,1% dan solar meningkat hingga 4%.

Sementara itu, untuk regional Sulawesi penyaluran BBM bersubsidi kuartal I/2014 jenis premium tumbuh 2,6% dan solar 3,3% dibandingkan dengan kuartal I/2013.

Ibnu Adiwena, Junior Officer Costumer Relation MOR VII Sulawesi, menambahkan peningkatan penyaluran BBM bersubsidi di regional Sulawesi maupun di Sulsel tersebut seiring dengan pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor yang terus naik tiap tahunnya.

“Konsumsi BBM PSO memang sejalan dengan pertumbuhan ekonomi maupun pertumbuhan kendaraan. Namun, kondisi ini kami monitor secara intensif agar realisasi hingga akhir tahun nanti tidak melebihi kuota yang ditetapkan pusat untuk MOR VII Sulawesi,” terangnya.

Sepanjang tahun lalu, konsumsi BBM PSO jenis solar mengalami kelebihan kuota hingga 5%, sedangkan konsumsi premium justru kurang 7,5% dari kuota serta kerosene yang juga kurang 4,5% dari kuota yang ditetapkan untuk MOR VII Sulawesi.

Adapun, kondisi stok BBM untuk wilayah Sulawesi sejauh ini masih berada pada level aman. Secara terperinci, ketahanan stokBBM di MOR VII, yakni 77.000 kilo liter (KL) premium untuk 13 hari, 77.000 KL solar untuk 14 hari, serta 12.000 kerosene selama 24 hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Amri Nur Rahmat
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper