Bisnis.com, PEKANBARU—Pemerintah Kota Pekanbaru akan menjadikan pembangunan infrastruktur yang berkualitas seagai prioritas utama dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Kota pada 2015.
Walikota Pekanbaru Firdaus mengatakan kegiatan tersebut bertujuan untuk mengakomodir usulan pembangunan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Pembangunan akan disusun berdasarkan skala prioritas agar dana yang diinvestasikan efektif dan efisien.
“Sektor yang menjadi prioritas utama adalah penyediaan infrastruktur utama untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Rencana tersebut bisa menstimulasi pelaku usaha untuk menanamkan modalnya di sini,” kata Firdaus seusai Musrenbang Kota Pekanbaru 2015, Kamis (10/4/2014).
Dia menambahkan pembangunan infrastruktur yang menjadi faktor penarik investor diutamakan karena Pekanbaru telah terpilih sebagai kota tujuan investasi terbaik di Indonesia pada pertengahan Maret 2014.
Menurutnya, dengan adanya investor berarti dana pembangunan sebagian besar dibiayai oleh pelaku usaha. Dana pemerintah hanya menjadi stimulus investasi dengan porsi antara 15%-25% setiap tahun.
Salah satu pembangunan infrastruktur yang tengah dilakukan yakni percepatan pembangunan jalan lingkar luar Pekanbaru atau bagian Selatan Pekanbaru. Pembangunan jalan tersebut untuk mendukung program Masterplan Percepatan Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia (MP3EI) di Provinsi Riau.
Pengembangan Jalan juga dilakukan di Tenayan dan Rumbai Pesisir, hingga akses ke tol Dumai. Pembangunan jalan tol Pekanbaru-Dumai yang melibatkan kerja sama Pemerintah Provinsi Riau ini sangat strategis bagi peningkatan perekonomian antarprovinsi.
Firdaus menuturkan pembangunan masyarakat juga tetap dilakukan, seperti peningkatan kemampuan sumber daya manusia. Namun, tetap diutamakan pada tujuan meningkatkan perekonomian.
Pihaknya menjelaskan kegiatan yang berlangsung hingga 12 April 2014 merupakan perumusan pembangunan kota pada 2015. Musrenbang tersebut dihadiri oleh sejumlah kepala satuan kerja, DPRD Kota Pekanbaru, anggota DPRD Riau, dan stakeholder lain.