Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IMF: AS Pimpin Ekonomi Dunia Tahan Pelemahan 'Emerging Markets'

Akselerasi pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) tahun ini akan menopang penguatan ekonomi dunia, sekaligus menahan lemahnya pemulihan ekonomi di negara berkembang termasuk Brazil dan Rusia.

Bisnis.com, WASHINGTON— Akselerasi pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) tahun ini akan menopang penguatan ekonomi dunia, sekaligus menahan lemahnya pemulihan ekonomi di negara berkembang termasuk Brazil dan Rusia.

Laporan International Monetary Fund (IMF) menunjukkan AS sebagai mesin penggerak bagi pertumbuhan ekonomi global. Pasalnya, ekonomi global masih dibayangi perlambatan di beberapa negara yaitu Jepang dan sebagian wilayah Eropa.

“Secara keseluruhan, beberapa hambatan terlihat memudar. Pemulihan ekonomi AS adalah yang terkuat di antara negara maju lainnya,” kata Oliver Blanchard, Ketua Ekonom IMF di Washington, seperti dikutip Bloomberg, Rabu (9/4/2014).

Lebih lanjut, AS diprediksi bakal menuai hasil terhadap suku bunga acuan yang bergerak hampir mendekati nol.

Rendahnya suku bunga akan menggenjot permintaan swasta dan mengakhiri periode kekacauan fiskal, setelah lumpuhnya kinerja pemerintah AS atau government shutdown akibat tidak disepakatinya kenaikan pagu utang oleh legislatif pada tahun lalu.

Inggris dan Jerman, negara dengan ekonomi terbesar di Eropa tampil memukau sembari  menahan perlambatan di beberapa area Eropa.

Melalui laporan itu, IMF mengingatkan potensi deflasi di bumi Eropa sehingga mendesak European Central Bank (ECB) untuk segera mengguyur stimulus guna memacu inflasi.

Lembaga donor internasional ini memperkirakan pertumbuhan ekonomi dunia mencapai 3,6% tahun ini, lebih rendah dari estimasi sebelumnya yaitu 3,7%. Tetapi, prediksi pertumbuhan ekonomi dunia masih berada di angka 3,9% pada 2015.

Selain itu, IMF menambahkan negara berkembang menghadapi persoalan baru menyusul pencaplokan Krimea oleh Rusia dari wilayah Ukraina. Hal tersebut menyebabkan meningkatnya ketegangan geopolitik sehingga mengguncang pasar keuangan.

Tanpa mengesampingkan risiko geopolitik di Ukraina dan Rusia, IMF mendesak emerging markets untuk bersiap untuk menghadapi eksodus modal ke negara maju.

Laporan IMF yang dirilis Selasa (8/4) tersebut didasarkan atas asumsi the Fed akan menaikkan suku bunga acuan pada kuartal III/2015 dan mengakhiri program pembelian obligasi pada akhir tahun ini.

Akibatnya, IMF memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Brazil, Rusia, Afrika Selatan, dan Turki. Pertumbuhan ekonomi Brazil sendiri dipangkas menjadi 1,8% tahun ini dari 2,3 % dan Afrika Selatan menjadi 2,3% dari 2,8%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nurbaiti
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper