Bisnis.com, PALEMBANG – Pemprov Sumatra Selatan akan membangun kebun raya di Kecamatan Inderalaya, Kabupaten Ogan Ilir, sekaligus menjadi pusat penelitian dan konservasi tumbuhan obat-obatan serta tanaman basah.
Proyek pembangunan kebun di lahan seluas 100 hektare itu diprediksi memakan waktu selama 3 tahun. Kebun raya tersebut juga diharapkan dapat mendukung pariwisata provinsi tersebut.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembang Inovasi Daerah (Balitbangnovda) Sumsel Ekowati Retnaningsih mengatakan berdasarkan penelitian yang dilakukan Balai Kehutanan Palembang, sudah banyak jenis tanaman obat yang ditemukan di Sumsel.
“Dalam hasil inventarisasi tumbuhan yang dilakukan oleh Balitbangda Sumsel 2009, diketahui bahwa setidaknya terdapat 342 jenis tumbuhan obat dari berbagai habitus yang dimanfaatkan masyarakat Sumsel,” jelasnya, Kamis (3/4/2014).
Tak hanya menjadi pusat konservasi, setiap pemangku kepentingan dapat memanfaatkan tempat itu untuk penelitian. (Balitbangnovda) Sumsel melakukan kerja sama dengan beberapa instansi di antaranya, LIPI, Unsri, dan Poltekkes.
Kebun raya tersebut, lanjut Ekowati, akan dikelola UPTD yang ditunjuk langsung dan ditargetkan rampung pada 2017.
Berdasarkan perencanaan, dari lahan seluas 100 ha, sebanyak 83% digunakan sebagai wadah semua jenis tanaman dan 17% sebagai sarana prasarana.
Proyek ini ditaksir menghabiskan dana sekitar Rp394 miliar, dengan rincian Rp158,7 miliar dana APBN ditambah dengan Rp67,6 miliar APBD provinsi yang dilakukan dalam 3 tahun anggaran. Sisanya memakai dana mitra Rp167,7 miliar.
Ada beberapa mitra yang telah digaet pemprov, seperti PT Bukit Asam yang akan membangun zona pengelola senilai Rp9,2 miliar, PT Pertamina akan membangun rumah kaca, dan Conoco Philips akan membangun pusat pendidikan.