Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspor Jateng Meningkat 3,23%

Di tengah stagnansi ekspor nonmigas, peningkatan ekspor produk mineral migas sebesar 63,4% mengerek nilai ekspor Jawa Tengah dari US$445,49 juta pada Januari menjadi US$459,88 juta pada Februari 2014.
Bisnis.com, SEMARANG--Di tengah stagnansi ekspor nonmigas, peningkatan ekspor produk mineral migas sebesar 63,4% mengerek nilai ekspor Jawa Tengah dari US$445,49 juta pada Januari menjadi US$459,88 juta pada Februari 2014. 
 
Kepala Bidang Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng Jam Jam Zamachsyari menuturkan ekspor Jateng pada Februari 2014 meningkat US$14,39 juta atau 3,23% dibandingkan pada Januari 2014.
 
Namun, nilai ekspor nonmigas pada Februari tidak jauh berbeda dengan capaian pada Januari 2014 yang mencapai US$422,43 juta. 
 
"Pada Februari, nilai ekspor migas US$37,70 juta dan ekspor nonmigas US$422,18 juta," tuturnya, Selasa (1/4). 
 
Peningkatan ekspor yang signifikan justru terjadi pada komoditas produk mineral migas. Secara month-to-month nilai ekspornya meningkat 63,7% dari US$23,06 juta menjadi US$37,70 juta dengan negara tujuan ekspor a.l. Malaysia dan China. 
 
Jam Jam memaparkan tiga komoditas utama Jateng yang memiliki nilai ekspor tertinggi sepanjang Februari 2014, yakni tekstil dan barang tekstil US$178,39 juta, kayu dan barang dari kayu 84,06%, dan bermacam barang hasil pabrik US$59,07 juta. 
 
Ekspor kayu dan barang dari kayu naik 10,21%, sedangkan ekspor barang hasil pabrik naik 14,27%. Namun, ekspor tekstil dan barang tekstil justru menyusut 5%. 
 
"Ekspor meningkat sedikit. Bisa jadi ini menggambarkan membaiknya kinerja industri Jateng yang menyebabkan peningkatan produksi. Selain itu karena distribusi sudah sedikit lancar paskabanjir," katanya. 
 
Secara kumulatif, ekspor Jateng pada Januari-Februari 2014 mencapai US$905,37 juta atau naik 8,66% dibandingkan periode yang sama tahun lalu US$833,20 juta. 
 
Tiga negara tujuan ekspor terbesar masih ditempati oleh Amerika Serikat dengan nilai ekspor US$103,91 juta, China US$40,42 juta, dan Jepang US$44,88 juta.
 
Ekspor ke AS dan China masing-masing turun 5% dan 19,9% dibandingkan Januari 2014. 
 
Sementara itu, total impor Jateng pada Februari 2014 mencapai US$1,24 miliar. Impor tersebut didominasi oleh impor migas US$810,66 juta, mesin dan pesawat mekanik US$127,60 juta, dan tekstil US$89,25 juta.
 
Negara pemasok Migas terbesar ke Jateng, yakni Arab Saudi US$417,80 juta dan Nigeria US$105,45 juta. 
 
Dengan demikian, neraca perdagangan Jateng tercatat defisit US$781,26 juta. Namun, neraca perdagangan nonmigas Jateng hanya defisit US$8,30 juta.
 
Pasalnya, total impor nonmigas pada Februari 2014 mencapai US$430,48 juta, sedangkan ekspornya sebesar US$422,18 juta. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ana Noviani
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper