Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Timwas DPR: Ada Perintah Rahasia untuk Cairkan Bailout ke Bank Century

Anggota Tim Pengawas Bailout Bank Century DPR Bambang Soesatyo menilai ada perintah rahasia kepada Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) untuk pencairan bailout terhadap Bank Cenutury yang tidak diketahui Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK).
Volume injeksi dana segar pemerintah yang likuid untuk memenuhi kewajiban jangka pendek (bailout) Bank Century yang disetujui KSSK hanya Rp632 miliar. /bisnis.com
Volume injeksi dana segar pemerintah yang likuid untuk memenuhi kewajiban jangka pendek (bailout) Bank Century yang disetujui KSSK hanya Rp632 miliar. /bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Anggota Tim Pengawas Bailout Bank Century DPR Bambang Soesatyo menilai ada perintah rahasia kepada Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) untuk pencairan bailout terhadap Bank Cenutury yang tidak diketahui Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK).

“Tanpa sepengetahuan KSSK ada operasi atau perintah rahasia kepada LPS untuk pencairan bailout,” ujar Bambang dalam keterangannya kepada wartawan, Senin (24/3/2014). Menurutnya, yang menjadi pertanyaan adalah mengapa LPS nekat mengelontorkan bailout melampaui jumlah yang direkomendasikan Ketua KKSK Sri Mulyani dan Gubernur Bank Indoneia Boediono.

"Perintah rahasia untuk pencairan bailout itu pasti datang dari institusi di atas KSSK yang sangat kuat, sehingga LPS pun tidak berani menolak. Lalu, mengapa Ketua KSSK terkaget-kaget dan hanya bisa marah?," ujar Bambang mempertanyakan.

Pada bagian lain, Bambang menyebutkan faktor kejanggalan profil nasabah Bank Century dan donatur Partai Demokrat saat musim kampanye 2009, mengindikasikan adanya operasi rahasia yang menunggangi keputusan dalam menyetujui bailout Bank Century.

Penilaian politisi Partai Golkar tersebut disampaikannya menyusul pernyataan mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Jumat (21/3/2014) yang mengonfirmasi temuan panitia khusus (pansus) DPR untuk kasus itu.

"Anas curiga ada aliran dana Bank Century yang digunakan untuk kampanye Pilpres 2009 karena ada sejumlah identitas donatur dipalsukan alias fiktif. Terdaftar, namun mereka sebenarnya tidak menyumbang," ujarnya.

Bambang mengemukakan volume injeksi dana segar pemerintah yang likuid untuk memenuhi kewajiban jangka pendek (bailout) Bank Century yang disetujui KSSK hanya Rp632 miliar, namun ada rekomendasi lain kepada LPS untuk mencairkan dan mendistribusikan dana hingga  Rp6,7 triliun seusai pemilihan presiden pada Juli 2009.

Anas Urbaningrum, melalui pengacaranya, mengungkapkan bahwa dirinya telah memberikan hasil audit akuntan independen terkait dengan laporan keuangan dana kampanye Partai Demokrat dalam Pilpres 2009 kepada KPK.

Selain itu, Anas mengemukakan pernah ditugasi Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, yang juga Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono untuk mengamankan kasus bailout Bank Century di dalam Pansus Century DPR agar tidak mengarah ke hukum dan politik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper