Bisnis.com, KIEV—Pemerintah Ukraina menyatakan bahwa mereka terancam mengalami krisis energi apabila Uni Eropa (EU) tidak segera memasok kebutuhan itu, disebabkan lebih dari setengah kebutuhkan negara itu disuplai dari Moskwa.
PM interim Ukraina Arseny Yatseniuk mengatakan hal itu sehari setelah penandatanganan kerja sama politik dan ekonomi dengan EU yang dilakukan negara pemimpin blok itu, Jerman.
“Kami membutuhkan suplai gas dari EU untuk memastikan keamanan energi Ukraina,” katanya seusai bertemu Menteri Luar Negeri Jerman Frank-Walter Steinmeier, seperti dikutip Reuters, Sabtu (22/3/2014).
Kedua petinggi itu bertemu untuk membicarakan kemungkinan Jerman membantu Ukraina untuk memodernisasi dan memperkuat kapabilitas militer Ukraina.
Di sisi lain, Steinmeier mengungkapkan bahwa komunitas internasional sudah semestinya tidak membiarkan Rusia berlaku seenaknya di dataran Eropa. Dia juga berharap bahwa kedatangan perdana pengawas Organization for Security and Co-operation in Europe (OSCE) di Ukraina akan membantu menurunkan ketegangan di wilayah itu.
“Anda memberi kesan bahwa hak-hak minoritas akan dijamin dan itu adalah sinyal yang sangat baik,” kata Steinmeier kepada Yatseniuk dalam konferensi pers bersama itu.