Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kabut Asap Riau, Presiden SBY Dipetisi Oleh Warga

Warga Riau menyebarkan petisi kepada Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono terkait bencana kabut asap yang melanda daerah tersebut melalui Change.org.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Warga Riau menyebarkan petisi kepada Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono terkait bencana kabut asap yang melanda daerah tersebut melalui Change.org.

Informasi yang dihimpun Bisnis.com, petisi tersebut digalang oleh warga bernama Riko Kurniawan. Menurut dia, bencana asap telah melanda warga Riau sejak Sejak 1997 sehingga menyebabkan warga Riau menderita gangguan nafas akibat kabut asap pembakaran hutan yang terjadi setiap tahun.

Bukan hanya itu, dia mengatakan kabut asap setiap tahunnya melumpuhkan kegiatan sosial dan ekonomi masyarakat Riau. Hal ini akibat pemerintah dan aparat penegak hukum lainnya, mulai dari tingkat daerah, propinsi maupun pusat, melakukan pembiaran terhadap perusahaan-perusahaan pembabat hutan dan pembakar hutan-lahan melakukan praktik-praktik buruknya, tanpa ada penegakan hukum yang mampu menjawab rasa keadilan masyarakat.

Akar persoalannya menurut dia adalah buruknya tata kelola sumber daya alam di negeri ini yang dibuktikan dengan banyaknya izin diberikan melalui cara-cara kotor seperti korupsi, dengan menggadaikan keseimbangan lingkungan hidup, terutama lahan gambut.

“Kasus mantan Gubernur Rusli Zainal yang baru-baru ini divonis 14 tahun penjara oleh Pengadilan Tindak Pidana Korupsi adalah salah satu contohnya,” ujarnya, Selasa (18/4/2014).

Seperti diketahui hampir seluruh titik api yang terjadi di tahun 2013 dan 2014 ini berada di areal gambut. Secara alaminya mustahil gambut itu terbakar, karena secara alami gambut itu termasuk kategori ekosistem lahan basah. Namun, lanjutnya, perusahaan-perusahaan dengan izin konsesi luas yang diberikan pemerintah membabat habis hutan dan meluluhlantakkan keseimbangan ekosistem gambut yang unik ini.

“Kebakaran yang tak terkendali dan terus terulang, menunjukan bahwa luas konsesi yang telah dikeluarkan oleh pemerintah telah berada di luar kemampuan pengusaha untuk mengelola dan di atas ambang batas kemampuan Pemerintah untuk melakukan pengawasan dan pengendalian,” ujarnya.

Dia mempertanyakan apakah layak masyarakat dikorbankan hak dasar hidupnya untuk menghirup udara yang bersih dan sehat, demi kepentingan segelintir pebisnis serakah yang memporakporandakan tatanan alam, serta terpaksa mengungsi hanya untuk menghirup udara bersih, demi langgengnya aliran keuntungan dari pembabatan hutan ke kantong-kantong pengusaha dan aparat negara yang korup.

Dalam petisi itu, dia meminta Presiden SBY untuk mencabut izin perusahaan-perusahaan, terutama yang telah terbukti terkait dengan kasus korupsi mantan Gubernur Riau, Rusli Zainal, yang telah divonis 14 tahun penjara oleh Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Riau.

“Berikutnya, kami juga menuntut Presiden untuk menghentikan sementara dan mengkaji ulang izin operasi dua perusahaan besaryang terkait dengan perusahaan-perusahaan dalam kasus Rusli Zainal tersebut,” pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper