Bukti Malaysia Airlines MH370 Terbang ke Selatan Samudera Hindia

Bisnis.com, KUALA LUMPUR - Tim investigasi yang menyelidiki hilangnya sebuah pesawat jet Malaysia Airlines dengan 239 penumpang percaya kemungkinan besar Boeing 777 itu terbang ke Samudera Hindia selatan, informasi dari sebuah sumber yang mengetahui penyelidikan tersebut, Rabu (19/3/2014).

Tidak ada reruntuhan telah ditemukan dari pesawat dengan nomor penerbangan MH370, yang menghilang dari layar kontrol lalu lintas udara di lepas pantai timur Malaysia pada 01.21 waktu setempat (8/3/2014), kurang dari satu jam setelah lepas landas dari Kuala Lumpur menuju Beijing.

Pencarian belum pernah terjadi sebelumnya untuk Boeing 777 - 200ER sedang berlangsung yang melibatkan 26 negara dalam dua pencarian "koridor" yang luas: satu lengkung utara dari Laos menuju Laut Kaspia, yang lain melengkung bagian selatan melintasi Samudra Hindia dari barat pulau Sumatera Indonesia hingga wilayah barat Australia.

"Asumsi yang bekerja adalah bahwa pesawat itu pergi ke arah selatan dan lebih jauh lagi bahwa itu terbang ke ujung selatan koridor itu," kata sumber itu, yang berbicara dengan syarat anonim.

Pandangan ini didasarkan pada tidak adanya bukti dari negara-negara di sepanjang koridor utara bahwa pesawat memasuki wilayah udara mereka, dan kegagalan untuk menemukan jejak puing-puing dalam pencarian di bagian atas dari koridor selatan.

Beberapa sumber yang terlibat dalam penyelidikan telah menyuarakan kekhawatiran itu bisa melayang menuju kebuntuan karena keengganan negara-negara di kawasan untuk berbagi data radar militer sensitif atau memungkinkan akses penuh ke wilayah mereka.

"Ini pada dasarnya pesawat mata-mata, itulah apa yang mereka untuk dirancang," kata seorang sumber yang mengetahui penyelidikan, menjelaskan keragu-raguan dari beberapa negara untuk memungkinkan pesawat pengintai maritim ke perairan mereka.

Menteri Transportasi Malaysia Hishammuddin Hussein -yang bertanggung jawab atas operasi pencarian MH370 itu- mengatakan pada konferensi pers bahwa, "Pencarian MH370 melibatkan tantangan diplomatik, teknis dan logistik."