Bisnis.com, JAKARTA—Mengapa tidak seorang pun penumpang di dalam pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang lebih dari 11 hari menggunakan telepon seluler?
Pertanyaan inilah yang membuat dunia jejaring sosial ramai akhir-akhir ini karena ada sesuatu yang aneh, mengingat dalam keadaan tertentu telepon udara (airphone) dengan bantuan satelit sebenarnya bisa digunakan. Bahkan, sebagian penumpang biasanya ada saja yang menggunakan telepon seluler di udara.
Sebagai perbandingan, ketika aksi pembajakan pesawat United Airlines Flight 93 yang dalam aksi teroris 11 September 2001, para penumpang banyak yang menggunakan telepon seluler untuk menghubungi keluarga. Sebagian dari mereka juga menggunakan airphone.
"Sejauh ini kami tidak menemukan bukti apa pun dari perusahaan telepon jika ada penumpang yang melakukan hubungan telepon,” ujar CEO Malaysia Airlines Ahmad Jauhari Yahya sebagaimana dikutip Bloomberg, Rabu (19/3/2014).
Dari sejumlah diskusi para pakar telekomunikasi di jejaring sosial muncul spekulasi bahwa pesawat diduga terbang terlalu tinggi atau terlalu cepat sehingga sulit untuk terdaftar di menara transmisi tidak bergarak (BTS). Namun demikian, penelitian terhadap sistem telekomunikasi seluler penumpang pesawat masih terus dipelajari.