Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Referendum Krimea Dimulai: Gabung ke Rusia Atau Kembali ke Ukraina?

Pengambilan suara warga Krimea dimulai pada hari ini, Minggu (16/3/2014), untuk sebuah referendum yang akan memutuskan apakah semenanjung Laut Hitam meninggalkan Ukraina dan menjadi bagian dari Rusia.
Demo warga Krimea/Reuters
Demo warga Krimea/Reuters

Bisnis.com, SIMFEROPOL - Pengambilan suara warga Krimea dimulai pada hari ini, Minggu (16/3/2014), untuk sebuah referendum yang akan memutuskan apakah semenanjung Laut Hitam meninggalkan Ukraina dan menjadi bagian dari Rusia.

Di sebuah sekolah menengah di ibu kota wilayah Krimea, Simferopol, puluhan orang antri untuk memberikan suara pada cuaca yang dingin dan pagi yang berawan.

"Saya datang ke sini pada hari ini dan memberikan suara untuk menguntungkan Krimea dan warga Krimea, dan sekarang saya akan pergi ke kota untuk merayakan," kata Vladimir, berusia 40.

Para pemimpin Eropa dan Presiden AS Barack Obama telah menolak pemungutan suara, yang telah diselenggarakan oleh pemerintah Krimea yang pro-Rusia dalam waktu singkat, dianggap tidak sah, mengatakan akan melanggar konstitusi Ukraina.

Menurut surat suara yang diterbitkan sebelum referendum, para pemilih memiliki hak untuk memilih salah satu dari dua pilihan, baik yang menolak untuk bergabung dengan Rusia .

Pertanyaan pertama bertanya: "Apakah Anda mendukung reunifikasi Krimea dengan Rusia sebagai bagian dari Federasi Rusia?"

Yang kedua bertanya: "Apakah Anda mendukung pemulihan Konstitusi Konstitusi dan status Krimea sebagai bagian dari Ukraina?"

Pada pandangan pertama, pilihan kedua tampaknya menawarkan prospek semenanjung yang tersisa dalam Ukraina. Tapi cetak biru nasional 1992 masih jauh dari melakukan hal itu.

Sebaliknya , itu meramalkan memberikan Krimea semua kualitas dari entitas independen dalam Ukraina -tetapi dengan hak yang luas untuk menentukan jalan sendiri dan memilih hubungan dengan siapa saja yang diinginkan -termasuk dengan Rusia .


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sepudin Zuhri
Editor : Sepudin Zuhri
Sumber : Reuters

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper