Bisnis.com, JAKARTA--Parlemen Libya memecat Perdana Menteri Ali Zeidan akibat ulah kelompok pemberontak.
Perdana Menteri Ali Zeidan dipecat setelah pemerintah Libya dipermalukan oleh tindakan pemberontak yang memuat minyak mentah pada sebuah kapal tanker dan berhasil melarikan diri dari sergapan angkatan laut.
Pemecatan tersebut diperkirakan akan memperburuk hubungan di antara negara pengekspor minyak (OPEC) sebagaimana dikutip Reuters.com, Rabu (12/3/2014).
Kapal milik Angkatan Laut Libya kemudian mengejar kapal tanker itu di sepanjang pantai timur Mediterania.
Pengejaran yang diwarnai dengan tembakan itu mengakibatkan kapal yang dibawa pemberontak itu rusak, demikian ujar seorang juru bicara militer.
Sejumlah kapal Angkatan Laut Italia dilaporkan ikut membantu menggiring kapal tanker itu ke sebuah pelabuhan yang dikuasai pemerintah Libya.
Namun Italia membantah kapal miliknya terlibat dalam kasus itu dan tidak mengakui adanya aksi tembak-menembak di kawasan tersebut.
Zeidan, yang dalam beberapa bulan terakhir mendapat kritikan dari kelompok Islam, akan diganti untuk sementara oleh Menteri Pertahanan Abdallah al-Thinni.
Parlemen melantik Abdallah al-Thinni sebagai perdana menteri sementara pada Selasa (11/3) malam.
Zeidan berkuasa sejak 2012 setelah pemilihan secara demokratis pertama di negeri itu pasca tergulingnya Moammar Gadafi yang berkuasa selama empat dekade.