Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Amerika Serikat Barack Obama memerintahkan sanksi kepada orang yang bertanggung jawab atas intervensi militer Moskow di Krimea, Ukraina.
Sanksi itu juga termasuk larangan perjalanan dan pembekuan aset mereka di AS.
Obama menyatakan referendum yang digelar Daerah Otonom Krime -bagian dari Ukraina- untuk bergabung dengan Rusia dinilai melanggar hukum internasional.
Para pejabat AS mengatakan daftar orang-orang yang ditargetkan dikenakan sanksi belum dibuat, tetapi Presiden Rusia Vladimir Putin tidak akan menjadi salah satu dari mereka.
Juru bicara Gedung Putih Jay Carney mengatakan dia tidak mengetahui batas jumlah orang yang terdaftar orang yang bakal dikenakan sanksi tersebut.
Obama berbicara kepada Putin selama satu jam pada Kamis (6/3/2014) dan mengatakan situasi dapat diselesaikan secara diplomatis dengan cara yang membahas kepentingan Rusia, Ukraina dan masyarakat internasional, kata Gedung Putih.
Secara terpisah, US House of Representatives meloloskan jaminan pinjaman tagihan dukungan bagi pemerintah baru di Kiev. Senat AS diperkirakan akan mempertimbangkan RUU yang mendukung jaminan pinjaman US$1 miliar pada minggu depan.
Obama menandatangani perintah untuk menghukum (sanksi) orang-orang Rusia dan Ukraina yang dinilai bertanggung jawab atas serangan militer Rusia ke Krimea, yang telah memicu krisis terburuk dalam hubungan AS-Rusia sejak akhir Perang Dingin.
Meningkatnya krisis, parlemen Krimea pada Kamis memutuskan untuk bergabung dengan Rusia.
Obama menjelaskan sanksi itu dimaksudkan untuk membebankan biaya pada Rusia atas tindakannya. Dia mengatakan masyarakat internasional bertindak bersama-sama dan memperingatkan bahwa referendum di Krimea akan melanggar hukum internasional serta konstitusi Ukraina.
"Setiap diskusi tentang masa depan Ukraina harus mencakup pemerintah yang sah Ukraina," kata Obama.