Bisnis.com, JAKARTA - Para demonstran yang pro-Ukraina meneriakkan slogan dan yel-yel selama aksi unjuk rasa di Simferopol, hari ini, Kamis (6/3/2014).
Wakil Perdana Menteri Krimea Rustam Temirgaliev mengatakan pada hari ini bahwa referendum soal status kawasan akan berlangsung pada 16 Maret 2014, menurut kantor berita RIA.
Spanduk yang dibawa para demonstran itu bertuliskan "Kami adalah untuk perdamaian"
Menurut wikipedia, Krimea merupakan sebuah republik di Ukraina yang memiliki luas wilayah 26.200 km² dan populasi 1.994.300 jiwa (data 2005).
Pada Januari 1991 mayoritas penduduk melalui referendum menyerukan untuk pembentukan Republik Otonomi Krimea di dalam Uni Soviet.
Dengan runtuhnya Uni Soviet pada 1991, Krimea menjadi bagian dari negara merdeka baru Ukraina, karena sebagian besar etnis di Krimea didominasi etnis Rusia setelah program transmigrasi dari Rusia hal ini menyebabkan beberapa ketegangan antara Ukraina dan Rusia.
Pada 6 Mei 1992 mengambil parlemen di Simferopol konstitusi terpisah untuk Republik yang baru terbentuk dari Crimea. Hal itu juga disepakati bahwa Republik Krimea sebagai sebuah republik otonom dalam Ukraina akan terus berlanjut. Sejak itu Republik Krimea atau Republik Otonomi Qirim memiliki senjata dan bendera sendiri.
Warga Krimea Terus Berdemo untuk Perdamaian, Referendum Diambil 16 Maret
Para demonstran yang pro-Ukraina meneriakkan slogan dan yel-yel selama aksi unjuk rasa di Simferopol, hari ini, Kamis (6/3/2014).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium