Bisnis.com, JAKARTA—Presiden Rusia Vladimir Putin menyiagakan 1.500 tentara sebagai bentuk unjuk kekuatan, setelah Presiden Ukraina Viktor Yanukovich terjungkal dari kekuasaan.
Perintah Putin tersebut merupakan bentuk kesiapan negara itu kalau terjadi perang di dekat wilayah Ukraina. Selain itu, perintah tersebut tergolong yang paling keras sebagai isyarat bahwa Kremlin tidak senang karena sekutunya, Yanukovich didongkel dari kekuasaan akhir pekan lalu sebagaimana dikutip Reuters, Kamis (27/2/2014).
Moskow membantah kalau penempatan pasukan yang tidak diumumkan sebelumnya itu terkait dengan sejumlah peristiwa di Ukraina. Perang mulut antara masyarakat Rusia dan kelompok kepentingan terkait Ukraina kian memanas akhir-akhir ini.
Sementara itu, Menlu AS John Kerry mengingatkan Moskow bahwa setiap intervensi militer yang melanggar wilayah teritorial Ukraina akan menjadi sebuah kesalahan besar.