Bisnis.com, NEW YORK--Morgan Stanley bersedia membayar US$275 juta kepada US Securities and Exchange Commission demi mengakhiri investigasi atas salah satu bank terbesar AS itu terkait sekuritisasi kredit properti pada 2007.
Bloomberg melaporkan Kamis (27/2), pihak bank mengatakan Securities and Exchange Commission (SEC) belum mengambil keputusan atas tawaran itu dan tidak ada jaminan proposal tersebut bakal diterima.
Hal itu disampaikan dalam laporan tahunan Morgan Stanley tertanggal 25 Februari.
Bank asal New York, AS itu mengungkapkan mereka terus memenuhi panggilan dan permintaan menyerahkan informasi yang diminta para regulator.
Regulator yang dimaksud diantaranya RMBS Working Group of the Financial Fraud Enforcement Task Force. Lembaga ini merupakan upaya gabungan dari SEC, Kementerian Kehakiman AS, Kejaksaan New York, dan institusi lainnya.
RMBS bertugas menyelidiki penyalahgunaan pelaku pasar dalam membuat, mengemas, dan menjual sekuritisasi kredit properti.
Morgan Stanley mengatakan panggilan dari RMBS berkaitan dengan pemeriksaan atas due diligence yang mereka lakukan untuk pinjaman terkait sekuritisasi kredit properti bermasalah tersebut.
Selain itu, juga menyangkut komunikasi antara perusahaan dengan perusahaan pemeringkat efek serta pengumuman dari perusahaan ke investor.
Bank yang berdiri sejak 1935 itu menyebutkan telah menyelesaikan sembilan perkara terkait sekuritisasi kredit properti bermasalah ini dalam 5 bulan terakhir. Seluruhnya berakhir dengan damai.
Morgan Stanley Bayar US$275 Juta ke SEC
Morgan Stanley bersedia membayar US$275 juta kepada US Securities and Exchange Commission demi mengakhiri investigasi atas salah satu bank terbesar AS itu terkait sekuritisasi kredit properti pada 2007.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Annisa Margrit
Editor : Rustam Agus
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
40 menit yang lalu
Batal ke Malaysia, Anwar Ibrahim Sebut Prabowo Demam
1 jam yang lalu