Bisnis.com, TONDANO - Guna mengendalikan inflasi, Bank Indonesia Sulawesi Utara dan Kabupaten Minahasa membuat gerakan tanam cabe di lahan seluas 623 hektare.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulut Luctor E Tapiheru mengatakan kenaikan harga sembako selama ini menjadi faktor utama penyebab tingginya inflasi di provinsi ini.
"Cabe memainkan peran penting, karena selain penggerak perekonomian, juga menjadi penyebab inflasi di Sulut. Program ini diharapkan berkontribusi untuk meredam gejolak inflasi," ujarnya, Selasa (25/2/2014).
Inflasi merupakan gejala ekonomi yang ditandai dengan kenaikan harga secara umum, yang di antaranya akibat kelangkaan produk yang dibutuhkan masyarakat.
Pada kesempatan itu, Bank Indonesia Sulut menyerahkan bibit cabe dan menyaksikan pelantikan tim pengendali inflasi daerah Kabupaten Minahasa.
Bupati Minahasa Jantje Wowiling Sajow mengatakan penetapan Minahasa sebagai kabupaten cabe memiliki peran stategis karena sebagai pengendali inflasi dan memenuhi kebutuhan cabe di Sulut.
"Minahasa cocok untuk tanaman pertanian termasuk cabe. Ini merupakan suatu terobosan ekonomi karena akan memberdayakan masyarakat," ujarnya di Tondano, Selasa (25/2/2014).
Penetapan Minahasa sebagai kabupaten cabe merupakan langkah lanjutan dari surat Menteri Pertanian di mana Minahasa terpilih sebagai salah satu tempat pengembangan cabe dan bawang merah.