Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jepang Optimistis Ekonominya Tumbuh Moderat

Jepang cukup optimistis mengenai berkurangnya tekanan eksternal dari ekonomi dunia yang memungkinkan ekonomi negara Matahari Terbit itu menguat secara moderat.
/Ilustrasi
/Ilustrasi

Bisnis.com, TOKYO— Jepang cukup optimistis mengenai berkurangnya tekanan eksternal dari ekonomi dunia yang memungkinkan ekonomi negara Matahari Terbit itu menguat secara moderat.

Wakil Gubernur Bank of Japan (BOJ) Hiroshi Nakaso di Tokyo pada Senin (24/2/2014) waktu setempat mengatakan ekonomi Zona Euro telah menunjukkan momentum peningkatan dan ekonomi negara berkembang juga akan menguat secara bertahap akibat pemulihan ekonomi di negara maju.

“Jika risiko memaksa kami [BOJ] untuk merubah proyeksi inflasi 2% pada pertemuan selanjutnya, maka kami akan melakukan penyesuaian kebijakan yang diperlukan,” ungkap Nakaso, seperti dikutip Reuters, Selasa (25/2/2014).

BOJ tengah mengumpulkan data ekonomi hingga musim panas mendatang sebelum akhirnya menentukan apakah akan melanjutkan kebijakan pelonggaran moneter lebih lanjut.

Seperti diketahui, negara dengan ekonomi terbesar ketiga di dunia ini mengindikasikan perlambatan ekonomi sejak kenaikan pajak penjualan April tahun lalu. Spekulasi juga menguat terkait BOJ masih akan melanjutkan pembelian obligasi secara masif dan aset lainnya.

Koichi Hamada, Profesor Ekonomi Universitas Yale berpendapat BOJ seharusnya lebih mengamati dengan cermat pekembangan ekonomi akibat kenaikan pajak tahun lalu. Data ekonomi utama menunjukkan dampak akan terlihat pada Juni atau Juli.

“Masih belum bisa dipastikan bagaimana seriusnya dampak negatif kenaikan pajak penjualan pada ekonomi Jepang,”ucapnya.

Jepang, tambahnya, harus tetap melanjutkan kebijakan pelonggaran makro ekonomi untuk menaikkan angka bekerja dan memulihkan rasio aplikasi pekerjaan. “Tetapi, jika pemulihan di pasar tenaga kerja mulai terlihat dan kesenjangan deflasi masih berlanjut, saya menolak kenaikan pajak penjualan kedua,” terang Hamada.

Pekan lalu, BOJ masih meneruskan kebijakan ekspansif yang stabil dan mengguyur stimulus untuk menggenjot perekonomian.

Di lain pihak, anggota BOJ lainnya Yoshihisa Morimoto sempat mengemukakan BOJ tidak perlu menunggu dan bereaksi terhadap data ekonomi. Tetapi, justru harus bersikap proaktif jika prospek ekonomi berada dalam tahap yang membahayakan.

Ekonomi Jepang tumbuh melambat pada kuartal II/2013, persis ketika keluarnya kebijakan stimulus moneter dan fiskal yang disebut "Abenomics".

Angka pengangguran Jepang anjlok ke level terendah pada Desember tahun lalu, sedangkan ketersediaan lapangan pekerjaan menguat ke level 6 tahun tertinggi. Hal tersebut mengindikasikan pemulihan ekonomi di pasar tenaga kerja.

Namun, sejumlah pengusaha khawatir terhadap kenaikan upah pekerja yang juga merupakan salah satu fokus Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mengakhiri deflasi selama 15 tahun terakhir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nurbaiti
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper