Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Konvensi Capres Partai Demokrat Angkat Isu Eksplorasi Sumbar Daya Alam

Eksploitasi sumber daya alam dan pembangunan di kawasan perbatasan menjadi beberapa persoalan yang mencuat dalam debat Konvensi Bakal Calon Presiden Partai Demokrat di Balikpapan, Kalimantan Timur.

Bisnis.com, BALIKPAPAN - Eksploitasi sumber daya alam dan pembangunan di kawasan perbatasan menjadi beberapa persoalan yang mencuat dalam debat Konvensi Bakal Calon Presiden Partai Demokrat  di Balikpapan, Kalimantan Timur, Sabtu (22/2/2014).

Sebanyak 11 kandidat yang mengikuti debat bernegara dalam konvensi tersebut menegaskan semua daerah, termasuk Kaltim, sebaiknya mengerem eksploitasi sumber daya alam dan seyogyanya memacu kualitas sumber daya manusia.

Empat kandidat capres Partai Demokrat dihadirkan pada sesi pertama yakni Anies Baswedan, Irman Gusman, Pramono Edhie Wibowo, dan Dahlan Iskan.

Adapun tujuh kandidat lainnya, yakni Hayono Isman, Dino Patti Djalal, Marzuki Alie, Endriartono Sutarto, Sinyo Harry Sarundajang, Gita Wirjawan dan Ali Masykur Musa hadir pada sesi kedua.

Para kandidat capres tersebut menjawab pertanyaan dari dua panelis sekaligus moderator, yakni Aji Sofyan Effendi (ekonom dari Universitas Mulawarman) dan Adri Patton (Sekretaris Daerah Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara).  Sejumlah pertanyaan dari para hadirin juga dilontarkan kepada ke-11 kandidat capres Partai Demokrat.

Irman Gusman menuturkan, apabila dirinya terpilih menjadi presiden, pihaknya bertekad untuk mendekatkan BUMN dengan daerah operasinya.

“Pertamina, misalnya, akan saya pindah ke Kaltim. Sebab saya ingin melihat Kaltim, ibaratnya sebagai Texas [Amerika Serikat],” ujar Irman Gusman.

Sementara itu, Anies Baswedan menegaskan Kaltim harus mengubah cara pandang dan kekayaan terbesar Kaltim adalah manusianya.

“Yang saya takutkan adalah ‘kutukan’, ketka daerah yang SDA-nya tinggi, kesejahteraan masyarakatnya lemah,” ujar Anies.

Pramono Edhie Wibowo mengungkapkan SDA jangan dieksploitasi habis-habisan. Indonesia, menurut Pramono, bisa belajar dari Singapura, negara kecil yang mengedepankan pembangunan kualitas sumber daya manusia.

“Yang dieksploitasi dan tanpa batas adalah otak manusia.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Siti Munawaroh
Editor :
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper