Bisnis.com, SURABAYA -Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini terus mendapat dukungan untuk bertahan di kedudukannya sekarang.
Organisasi kemasyarakatan Solidaritas Perempuan memiliki alasan sendiri dalam mendukung Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bertahan dan tetap memimpin Surabaya meski diisukan mundur karena banyak tekanan dari berbagai pihak selama menjabat.
"Kami melihat Tri Rismaharini sosok perempuan tangguh dan kuat. Kami yakin dan mendukung beliau tetap melanjutkan kepemimpinannya," ujar Ketua Badan Eksekutif Nasional Solidaritas Perempuan Wahidah Rustam kepada wartawan di Surabaya, Jumat (21/2/2014).
Menurut dia, ketika perempuan berada di posisi pengambil keputusan maka dipastikan akan banyak tekanan dan permintaan untuk menentukan sebuah sikap.
Karena itulah dibutuhkan sosok yang benar-benar tangguh dan kuat menghadapinya.
"Kami pikir Bu Risma memiliki itu. Terlepas ada atau tidaknya tekanan dari berbagai pihak, kami tetap optimistis beliau melewatinya," kata dia.
Kendati demikian, sebagai aktivis perempuan Wahidah enggan membicarakan tentang politik menanggapi persoalan Risma saat ini.
Pihaknya memandang Risma mampu membangkitkan semangat dan menginspirasi rakyatnya, terutama kaum wanita.
Tentang sosok dan gaya kepemimpinan Risma, perempuan berjilbab tersebut mengapresiasinya.
Selama hampir empat tahun memimpin, Risma dinilai Wahidah mampu memberdayakan kaum perempuan, khususnya masyarakat marjinal.
Semisal, lanjut dia, pemberdayaan wanita-wanita yang selama ini menjadi pengemis, diubah menjadi wanita yang bisa berkarya dan terampil.
Selain itu, para wanita tuna susila juga perlahan dientas serta dijadikan pelaku usaha yang mandiri.
"Ini yang patut diteladani dan tidak semua pemimpin seperti dia. Kaum wanita marjinal sekalipun dipikirkan, bahkan para lanjut usia dan anak jalanan mendapat perhatian lebih dari Bu Risma," kata Wahidah.
Tidak itu saja, Solidaritas Perempuan juga mengapresiasi kinerja Risma selama menjadi orang nomor satu di kota Pahlawan.
Belum genap satu periode kepemimpinannya, Surabaya mampu mengoleksi lebih dari 50 penghargaan, baik nasional maupun internasional.
"Belum tentu ada kepala daerah sekelas pemimpin kota yang mampu berbuat seperti Bu Risma.Memang bukan penghargaan yang menjadi tujuan, tapi bisa sebagai tolak ukur keberhasilan seorang kepala daerah," kata Wahidah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
