Bisnis.com, BATAM – Pemkot mencatat sepanjang 2013 terdapat 22 investor menanamkan modalnya di Kota Batam, Kepulauan Riau, yang sebagian besar di antaranya bergerak di sektor pembangunan dan pengelolaan kawasan industri.
Gustian Riau, Kepala Badan Penanaman modal dan Pelayanan Perizinan Kota Batam mengungkapkan, sepanjang tahun lalu ada 22 Penanam Modal Dalam Negeri (PMDN) merealisasikan investasinya di Batam dengan nilai total Rp251 miliar.
“Sebenarnya pada periode 2013, ada sebanyak 106 PMDN berencana berinvestasi di Batam dengan nilai investasi mencapai Rp2,5 tirliun, dengan perkiraan penyerapan tenaga kerja mencapai 1.708 orang. Namun realisasinya, hanya 22 perusahaan,” jelasnya, Kamis (6/2/2014).
Menurutnya, banyaknya PMDN yang tidak merealiasikan investasnya, dipengaruhi beberapa faktor.
Seperti rencana Investasi yang diberikan tenggang waktu tiga tahun untuk persiapan operasional, namun pada kenyataanya ada perusahan yang tidak siap untuk jalan dengan berbagai kendala yang dihadapi.
Adapun bidang usaha paling dominan yang dikerjakan, melihat dari perizinan yang diurus, menurutnya adalah pada bidang pembangunan dan pengusahaan kawasan industri.
"Kemudian ada juga bidang Industri pembuatan kapal dan perahu, bidang Perdagangan besar dan eceran kemudian bidang Jasa dan lain-lain," sambungnya.
Sementara itu, Badan Pengusahaan Kawasan FTZ Batam (BP Batam) mencatat selama 2013 ada 119 PMA yang meralisasikan investasinya dengan nilai total US$394.000 dan total perluasan US$103.000.
Para pemodal asing tersebut antara lain beradal dari British Virgin, Pakistan, Belanda, Jerman, Taiwan, Afganistan, Cayman Island, Jepang, Singapura, Amerika Serikat, Malaysia, India, Myanmar, Norwegia, Korea Selatan, Skotlandia dan China.
“Dengan data itu, PMA baru selama periode 2013 bila dibandingkan dengan periode 2012, mengalami peningkatan nilai investasi sebesar 53%,” kata Direktur PTSP dan Humas BP Batam Dwi Djoko Wiwoho.