Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indeks Kepercayaan Bisnis Jerman Menguat

Indeks kepercayaan bisnis Jerman melesat untuk bulan ketiga yang mengindikasikan ekspansi tengah berlangsung.

 Bisnis.com, FRANKFURT—Indeks kepercayaan bisnis Jerman melesat untuk bulan ketiga yang mengindikasikan ekspansi tengah berlangsung.

Indeks Ifo’s Institute Climate Business menunjukkan peningkatan menjadi 110,6 pada Januari 2014 dari 109,5 pada Desember tahun lalu sedangkan survei Bloomberg memprediksi kenaikan hingga 110.

Jerman merupakan kunci dari pemulihan perekonomian Uni Eropa setelah mengalami resesi selama beberapa dekade.

Bundesbank bahkan memperkirakan perekonomian Jerman bakal menguat pada beberapa bulan ke depan, setelah sempat melemah pada kuartal IV/2013.

“Hasil itu [indeks kepercayaan bisnis] adalah pertanda terjadinya akselerasi berkelanjutan,”ungkap ekonom Newedge Group Annalisa Piazza di London, Senin (27/1/2014).

Dia mengatakan penguatan itu merupakan andil dari peningkatan ekspor, konsumsi domestik, dan investasi perusahaan.

Angka pengangguran Jerman tercatat menurun untuk pertama kalinya selama 5 bulan terakhir pada Desember yaitu 6,9%.

Selain itu, konsumsi pribadi, impor, dan ekspor juga meningkat tahun lalu, bahkan manufaktur Jerman diperkirakan akan mengalami peningkatan pada Januari 2014.

Ekonom ING Bank Amsterdam Martin van Vliet menuturkan perekonomian Uni Eropa menunjukkan kinerja cukup positif awal tahun ini.

Hal tersebut mengindikasikan penguatan perekonomian mulai berjalan dan memberikan harapan untuk pemulihan ekonomi negara maju.

Walaupun begitu, Jerman masih menghadapi sejumlah kerentanan dari rapuhnya pemulihan  di kawasan Uni Eropa itu.

Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan produk domestik bruto (PDB) akan tumbuh 0,25 % pada kuartal IV/2013, lebih rendah dibandingkan pertumbuhan kuartal sebelumnya yaitu 0,3%.

European Central Bank (ECB) mempertahankan suku bunga acuan pada level rendah yaitu 0,25% pada 9 Januari 2014, setelah pemangkasan tak terduga pada November. Kebijakan itu diambil untuk meminimalkan efek negative untuk kawasan Uni Eropa.

Sementara itu, Inggris diperkirakan bakal menunjukkan kinerja perekonomian cukup mengesankan sejak 2007. Survey Bloomberg memprediksi adanya kenaikan PDB sebesar 0,7%, sebelum data resmi dirilis Selasa (28/1).

“Akan ada momentum alami yang ditandai dengan siklus self-reinforcing, peningkatan konsumsi domestik dan keuntungan melesat, serta peningkatan angka bekerja,”kata James Carrick, ekonom Legal & General Investment Management London. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Sumber : Bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper