Bisnis.com, DAVOS - Pertemuan Tahunan ke-44 Forum Ekonomi Dunia berakhir Sabtu (25/1/2014), di mana para pemimpin bisnis, pemerintah, dan masyarakat sipil yang menjadi co-chairs menekankan pentingnya mengambil manfaat dari gangguan dampak teknologi.
"Kita benar-benar hidup dalam realitas hyperconnected, yang sementara itu dapat mengganggu dan juga bisa sangat produktif," kata Marissa Mayer, Chief Executive Officer Yahoo. Akan tetapi, gangguan biasanya menghasilkan peningkatan produktivitas dan redistribusi kekayaan.
Oleh karena itu, Mayer mengingatkan untuk menggunakan redistribusi kekayaan itu untuk mendorong investasi dalam pendidikan, komunikasi, dan inklusi untuk mendapatkan siklus maya yang bagus. “Dan, pastikan bahwa produktivitas akan digunakan untuk memecahkan sejumlah masalah global."
Kris Gopalakrishnan, Presiden Konfederasi Industri India dan Wakil Ketua Infosys, menambahkan teknologi akan menciptakan peluang yang signifikan, tetapi bagaimana manusia beradaptasi dengan perubahan itu akan sangat penting.
“Kita harus memikirkan model bisnis baru untuk era pengetahuan," katanya.
Bagaimana teknologi yang mengganggu itu dapat menghasilkan pertumbuhan inklusif adalah fokus penting peserta pada Pertemuan Tahunan ke-44 WEF. "Saya optimis bahwa kita akan melihat jenis pekerjaan baru yang diciptakan, terutama untuk membantu mengatasi pengangguran kaum muda," kata Judith Rodin, Presiden Rockefeller Foundation. "Teknologi bisa menjadi bagian dari solusi, bukan bagian dari masalah."
Joseph Jimenez, Chief Executive Officer dari kelompok bisnis farmasi Novartis, yakin bahwa kemampuan bioinformatika akan mengubah industri kesehatan. "Ini akan membuat kemajuan di bidang kedokteran yang belum kita lihat dalam 10 tahun terakhir."
Pertemuan Tahunan WEF 2014 yang berlangsung pada 22-25 Januari mengambil tema The Reshaping of the World: Consequences for Society, Politics and Business. Peserta tahun ini lebih dari 2.500 pemimpin dari hampir 100 negara, termasuk 300 tokoh masyarakat, 1.500 pemimpin bisnis dan perwakilan dari masyarakat sipil, akademisi, media, dan seni .
Para pembicara Pertemuan Tahunan 2014 adalah Aliko Dangote (Presiden dan Chief Executive Officer, Dangote Group, Nigeria), Kris Gopalakrishnan (Presiden Konfederasi Industri India, Wakil Ketua Infosys India), Jiang Jianqing (Ketua Dewan Industri dan Commercial Bank of China, Republik Rakyat Cina), Joseph Jimenez (Chief Executive Officer Novartis, Swiss), Christophe de Margerie (Chairman dan Chief Executive Officer Total, Prancis), Marissa Mayer (Chief Executive Officer Yahoo, Amerika Serikat), dan Judith Rodin (Presiden Rockefeller Foundation, USA ).
