Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Moodys Investors Service Pertahankan Peringkat Utang Prancis

Moody’s Investors Service mempertahankan peringkat utang Perancis Aa1 menyusul penurunan daya saing ekonomi Prancis.
Presiden Prancis Francois Hollande/JIBI
Presiden Prancis Francois Hollande/JIBI

Bisnis.com, PARIS —  Moody’s Investors Service mempertahankan peringkat utang Perancis Aa1 menyusul penurunan daya saing ekonomi Prancis.

Kecenderungan tersebut mampu menimbulkan kontraksi terhadap kekuatan keuangan pemerintah dan proyeksi jangka panjang ekonomi Prancis.

Laporan yang dikeluarkan oleh Moody menyebutkan rasio utang mencapai 93,6% terhadap produk domestik bruto (PDB) pada 2013, meningkat dibandingkan 90,2% pada 2012. Padahal, Moody memperkirakan peningkatan akan berada di atas 95% hingga akhir 2014.

Walaupun begitu, sebagian besar investor tidak lagi menggunakan peringkat utang sebagai patokan. Perubahan tersebut menandakan adanya pergeseran dari peringkat perusahaan menjadi analisis in-house.

Sejak Prancis kehilangan peringkat utang AAA dari with Standard & Poor’s pada 13 Januari 2012, suku bunga imbal hasil obligasi 10 tahunan merosot menjadi 2,38% dari 3,04%.

“Pemerintah telah mengenalkan banyak indikator, tetapi kita melihat bahwa inisiatif kebijakan masih kaku fleksibel misalnya pada sektor tenaga kerja serta pasar konsumen dan jasa,”ungkap , Associate Managing Director Moody Dietmar Hornung di Frankfurt baru-baru ini.

Menteri Keuangan Prancis Pierre Moscovici sempat menyatakan pihaknya berkomitmen untuk terus mengupayakan pemulihan melalui percepatan pertumbuhan dan peningkatan daya saing ekonomi.

Seperti diketahui, Presiden Prancis Francois Hollande berupaya menggenjot ekonomi di tengah stagnannya perekonomian Perancis selama dua tahun terakhir. Namun sayangnya, angka pengangguran justru naik ke level tertinggi mencapai lebih dari 3 juta orang.

Setelah gagal menurunkan angka pengangguran, Hollande menjanjikan penghematan belanja pemerintah dan mengurangi pajak penghasilan pegawai untuk meningkatkan kepercayaan bisnis dan perekrutan pegawai. (Bloomberg/Amanda K. Wardhani)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper