Bisnis.com, JAKARTA - Kasus pelecehan seksual dengan terduga Sitok Srengenge (46), seorang penyair kondang terhadap korban berinisial RW (22) terus bergulir. Semakin hari semakin banyak pihak bersuara, termasuk rekan-rekan Sitok sesama penyair.
Cahvcahi Saifulloh, perwakilan Majelis Kedaulatan Penyair, mengatakan kasus yang menyeret nama Sitok Srengenge ini merupakan pukulan besar bagi penyair dan kalangan budayawan.
"Apa yang dilakukan Sitok itu aib besar dan pukulan," ujar Saifulloh di Jakarta, Rabu (22/1/2014).
Menurut Saifulloh, Sitok sebagai budayawan semestinya menerapkan nilai-nilai budaya yang lebih baik. Apa yang dilakukan Sitok justru mencoreng nama budayawan. "Jadi orang menganggap miring (budayawan). Jika kami pergi dari rumah dan permisi dari istri-istri kami lebih terasa berat," katanya.
Saifulloh juga menentang anggapan Sitok yang pernah terbit di media massa, seakan ada pihak yang menjatuhkan karirnya. "Ini salah kaprah, jika ada anggapan kalau orang-orang mau menghentikan karirnya sebagai budayawan," ujarnya.
Sebelumnya, RW melaporkan penyair Sitok Srengenge karena dinilai tidak bertanggung jawab setelah mahasiswi itu hamil akibat hubungan intim antara keduanya. Dalam laporannya, RW menyatakan bahwa hubungan intim itu terjadi atas paksaan Sitok Srengenge di kamar kos penyair tersebut. (Lukmanul Hakim Daulay/75)