Bisnis.com, PEKANBARU—Pembangunan Proyek PLTU Riau dengan kapasitas 2x110 MW yang terletak Kecamatan Tenayan Raya sudah mencapai 73% dan diprediksi rampung pada Desember tahun ini.
Deputi Manager Hukum dan Humas PT PLN (Persero) Wilayah Riau Kepulauan Riau (WRKR) Sarno mengatakan salah satu proyek percepatan 10.000 MW tahap 1 di luar Jawa ini sedang dalam tahap pengerjaan peralatan. Unit 1 diperkirakan selesai pada Oktober 2014, sedangkan Unit 2 pada Desember 2014.
“Kedua unit sudah akan selesai pada akhir tahun ini, sehingga bisa segera kami uji coba dan salurkan melalui transmisi yang sedang dibangun. Proses ini penting mengingat tenaga yang dihasilkan cukup besar,” katanya, Selasa (21/1/2014).
Penyaluran listrik pada PLTU tersebut, lanjutnya, bisa dilakukan setelah pembangunan transmisi berdaya alir 150 kV selesai. Masa uji coba pertama akan dilakukan di transmisi sepanjang Tenayan Raya-Teluk Lembu.
Dia menjelaskan pembangunan transmisi PLTU tersebut mengarah ke Gardu Induk Teluk Lembu dan Gardu Induk Garuda Sakti melalui Gardu Induk Pasir Putih. Masing-masing akan membutuhkan tower sejumlah 21 unit dan 165 unit.
Pihaknya juga telah mendapatkan persetujuan dari pemerintah daerah karena terdapat beberapa titik tower yang melewati tanah milik pemerintah setempat. Salah satunya, tanah Kawasan Industri Tenayan (KIT) milik Pemerintah Kota Pekanbaru yang dilewati sebanyak tujuh tower.
Sarno menuturkan pemerintah daerah telah mendukung penuh pembangunan transmisi tersebut. Kepemilikan tanah tersebut oleh PT PLN hanya tinggal menetapkan teknis peralihan kepemilikannya sesuai dasar hukum.
“Setelah diuji coba dan beroperasi Comersial Operasional Date (COD), listrik sudah bisa langsung disalurkan ke masyarakat dan masuk ke interkoneksi Sumatera,” ujarnya.
Dia menjelaskan PLN memperkirakan pertumbuhan kelistrikan di wilayah Riau dan Kepulauan Riau hanya 8% per tahun, sedangkan pertumbuhan kebutuhan listrik mencapai 14% per tahun. Dengan beroperasinya PLTU Riau ini dapat membantu sistem kelistrikan Sumatera Bagian Tengah khusus Riau.
Saat ini beban puncak di Riau mencapai 474 MW, sedangkan daya pembangkit sebesar 400 MW dan dibantu oleh sistem Sumatera sebesar 80 MW.