Bisnis.com, PEKANBARU—Harga bahan pangan pokok di Provinsi Riau akan mengalami kenaikan dalam beberapa hari ke depan seiring dengan tingginya tingkat curah hujan di wilayah Sumatera hingga bulan depan.
Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Riau Asmiati mengatakan bahan pangan yang berisiko mengalami kenaikan diantaranya cabai, bawang merah, bawang putih, daging sapi, serta daging ayam boiler.
“Kalau kondisi cuaca terus bertahan seperti ini [curah hujan tinggi], kemungkinan harga masih bisa naik lagi terutama pada awalFebruari. Jika tidak ada permasalahan lain yang serius harga tidak akan naik signifikan,” kata Asmiati kepada Bisnis, Senin (20/1/2014).
Dia mengungkapkan dari hasil pemantauan di beberapa pasar utama dalam 2 pekan terakhir harga beberapa komoditas pangan tersebut menunjukkan tren kenaikan. Bahkan, kualitas barang di pasar untuk komoditas hortikultura juga terlihat menurun.
Berdasarkan data Disperindag Riau pada 10-17 Januari 2014 harga bawang merah naik dari Rp20.000 per kilogram menjadi Rp24.000 per kilogram, sedangkan bawang putih dari Rp13.000 per kilogram naik menjadi Rp14.000 per kilogram. Selain itu, harga cabai merah dan cabai rawit masih fluktuatif di kisaran Rp50.000 per kilogram dan Rp30.000 per kilogram.
Adapun, harga daging sapi mengalami kenaikan dari Rp95.000 per kilogram menjadi Rp98.000 per kilogram, juga harga daging ayam yang mencapai Rp34.500 per kilogram dari sebelumnya Rp31.500 per kilogram.
Asmiati menjelaskan beberapa bahan pangan pokok di Provinsi Riau masih bergantung pada produksi provinsi lain seperti Sumatera Barat dan Sumatera Utara. Tingginya curah hujan beberapa pekan ini menyebabkan hasil panen di provinsi tersebut terganggu.
Dia menuturkan distribusi juga tersendat karena ada beberapa jalan penghubung provinsi yang mengalami gangguan, salah satunya tanah longsor. Alhasil, jumlah pasokan bahan pangan pokok yang tiba di pasar wilayah Riau semakin berkurang.
Meskipun demikian kenaikan harga, lanjutnya, masih belum akan terjadi pada komoditas beras. Menurutnya, sebagian besar kebutuhan bahan pangan utama tersebut masih bisa dipenuhi dari wilayah sendiri yakni di Kabupaten Siak, Kabupaten Rokan Hilir, dan Kabupaten Indragiri Hilir.
“Kami akan terus melakukan pemantauan harga secara intensif dalam beberapa pekan ke depan. Kami harapkan masyarakat tidak perlu panik,” pungkasnya.