Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Enam 6 Diteken, Ini Daftar Investor di Sumbar

Sepanjang 2013, Pemerintah Provinsi Sumatra Barat menyepakati kerjasama dengan enam perusahaan untuk meningkatkan investasi di daerah tersebut.
Tahun ini Pemerintah Sumbar hanya menargetkan penandatangan MoU dengan tiga perusahaan. /bisnis.com
Tahun ini Pemerintah Sumbar hanya menargetkan penandatangan MoU dengan tiga perusahaan. /bisnis.com

Bisnis.com, PADANG — Sepanjang 2013, Pemerintah Provinsi Sumatra Barat menyepakati kerjasama dengan enam perusahaan untuk meningkatkan investasi di daerah tersebut.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Sumbar Masrul Zein menyebutkan prioritas investasi di bidang panas bumi, agribisnis, pariwisata dan pembangunan infrastruktur cukup menarik minat investor untuk menanamkan modalnya.

“Tahun lalu ada enam MoU yang kita tanda tangani. Padahal target kita hanya tiga MoU saja. Itu menandakan Sumbar tetap menarik bagi investor,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (20/1/2014).

Enam perusahaan yang menandatangani kesepakatan dengan Pemprov Sumbar adalah PT Bumi Hijau Subur Raya, anak usaha Grup Sampoerna yang menginvestasikan modalnya hingga Rp2,79 triliun untuk pengembangan agro industri.

Selain itu PT Berdikari yang bergerak di bidang pengembangan agribisnis ternak sapi, PT Baik Chance Multi Industri yang berencana mendirikan pabrik semen di kabupaten Sijunjung, PT Syabas Usahatama di bidang gheotrmal atau energi panas bumi, dan Synergy Financial Concept asal Swiss yang berencana menggarap potensi sampah Sumbar untuk dijadikan energi terbarukan.

“Satu lagi, kerjasama dengan Kota Padang Panjang, Kabupaten Tanah Datar dan Padang Pariaman untuk pengembangan pariwisata dengan membangun cable car di daerah Lembah Anai yang melintasi tiga daerah itu,” kata Masrul.

Dia mengatakan tahun ini pemerintah Sumbar hanya menargetkan penandatangan MoU dengan tiga perusahaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Heri Faisal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper