Bisnis.com, PADANG - Sejumlah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi Sumatra Barat masih meminta suntikan modal melalui APBD 2014.
Liswandi, Anggota Komisi II DPRD Sumbar, menyebutkan sejumlah perusahaan daerah meminta suntikan modal tahun ini. Seperti PT Grafika Jaya Sumbar yang bergerak di bidang percetakan dan PT BPD Sumbar atau Bank Nagari.
"Beberapa Perusda masih minta suntikan modal. Saya kira tidak masalah, seperti PT Grafika yang minta suntikan modal untuk pengadaan alat packing, ya kita dukung. Kan membantu memudahkan UMKM, kemasan tidak lagi dicetak di Medan, tapi bisa langsung di Padang," katanya kepada Bisnis, Rabu (15/1/2014).
Berdasarkan pembahasan Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA PPAS) APBD 2014, PT Grafika Jaya Sumbar mengajukan suntikan modal untuk melengkapi alat percetakan packing.
Sementara Bank Nagari meminta suntikan modal sekitar Rp83 miliar.
"Perusda lain belum ada yang mengajukan suntikan modal. Karena ini kan baru KUA PPAS, belum ketok palu. Ini belum finish," katanya.
Dia mengatakan tahun lalu, sejumlah BUMD sudah mendapat tambahan modal dari APBD. Seperti PT Andalas Tuah Sakato, PT Grafika Jaya Sumbar, PT Dinamika Jaya Sumbar, dan Bank Nagari.
Menurutnya, sejauh ini beberapa BUMD sudah menunjukkan kinerja bagus dengan menyumbang PAD kepada daerah. Namun tidak sedikit pula BUMD yang gagal. Untuk itu katanya BUMD harus dievaluasi terus menerus.
"Untuk sejumlah Perusda, DPRD akan melihat perkembangannya hingga akhir tahun. 2015 nanti baru diputuskan, jika buruk bisa saja dilikuidasi saat itu," ujarnya.
Liswandi memastikan DPRD tidak akan memberi suntikan modal tahun depan untuk BUMD yang dianggap gagal mengembangkan perusahaan.
