Bisnis.com, PADANG - Perwakilan Bank Indonesia Wilayah VIII Padang memprediksi perekonomian Sumatra Barat tahun ini masih bisa tumbuh hingga 6,3%. Apa indikasinya, berikut wawancara Bisnis dengan Mahdi Mahmudy, Kepala Perwakilan BI Padang:
Bagaimana Anda melihat perekonomian Sumatra Barat tahun ini?
Secara umum semester I memang tekanan terhadap ekonomi Sumbar masih akan sama dengan situasi tahun lalu. Ada banyak guncangan, akibat situasi ekonomi global yang belum stabil, pelemahan rupiah, cuaca yang tidak menentu, serta kebijakan pemerintah di berbagai sektor ekonomi, saya kira akan mempengaruhi pertumbuhan Sumbar.
Tetapi saya tetap optimis, Sumbar masíh bisa tumbuh di atas rata-rata nasional. Kami di BI memprediksi pertumbuhan ekonomi bisa berkisar sekitar 6,3%. Saya melihat potensi yang ada, Sumbar masih sangat mungkin tumbuh, walaupun ada tekanan di awal tahun.
Apa saja sektor yang menurut Anda bisa mendongrak pertumbuhan ekonomi Sumbar hingga 6,3%?
Yang saya lihat beberapa sektor masih mengalami pertumbuhan yang bagus. Sektor yang paling mempengaruhi terutama dari pertanian, perkebunan yang masih menjadi sektor andalan di Sumbar. Harga komoditi perkebunan tetap stabil, dan ini membantu pertumbuhan tetap terjaga. Juga UMKM yang terus tumbuh. Ini tentu pengaruhnya besar terhadap pertumbuhan ekonomi, saya optimis.
Bagaimana dengan sektor ekspor impor ? Kebijakan ekspor mineral apakah akan mempengaruhi PE Sumbar?
Saya kira tidak banyak, karena ekspor Sumbar didominasi oleh sektor nonmigas yang tidak terpengaruh kebijakan pemerintah. Mineral tidak banyak dari Sumbar, saya kira pengaruhnya tidak besar.
Perhelatan politik, pemilu legislatif dan pemilu presiden, apakah ikut mempengaruhi?
Ya, jelas. Setiap kali pemilu, kajian Bank Indonesia melihat aktifitas yang ada di dalamnya menyumbang pertumbuhan ekonomi sekitar 0,4%- 0,5% secara nasional. Artinya, kegiatan pembuatan baliho, spanduk dan berbagai atribut pendukung untuk pelaksanaan pemilu tetap berpengaruh besar terhadap pertumbuhan ekonomi. Hanya saja, potensi itu bisa menguap jika kondisi politik tidak bagus. Tugas pemerintah menjamin pelaksanaan pemilu berjalan aman.
Agar prediksi BI tidak meleset, apa semestinya peran pemerintah daerah di situ?
Pemerintah daerah harus membuka kran investasi dengan baik. Komitmen itu saya kira sudah ada, meski dalam pelaksanaannya masih ada kekurangan. Tetapi yang jelas pemerintah daerah harus mempermudah dan memperjelas investasi. Sehingga investor tidak ragu-ragu masuk Sumbar.
Selain itu, juga belanja pemerintah mesti juga terpakai secara efisien. Jangan sampai mendadak di akhir tahun baru jor-joran mengeluarkan anggaran. Ini akan berpengaruh juga terhadap pertumbuhan.