Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tunjangan Pengangguran AS Tunggu Hasil Lobi Senat

Upaya partai Demokrat untuk menghidupkan kembali tunjangan pengangguran jangka panjang senilai US$64 miliar yang telah berakhir pada 28 Desember bergantung pada hasil meeting partai Republik.

Bisnis.com, WASHINGTON—Upaya partai Demokrat untuk menghidupkan kembali tunjangan pengangguran jangka panjang senilai US$64 miliar yang telah berakhir pada 28 Desember bergantung pada hasil meeting partai Republik.

Sekelompok kecil Senat Partai Republik sedang berkompromi dengan bipartisan untuk mendapatkan solusi jangka panjang, hal tersebut sebagai tawaran pembuka partai Demokrat dalam agenda pemilu 2014 yang difokuskan membantu masyarakat berpenghasilan menengah rendah di Amerika.

Proposal perpanjangan program selama tiga bulan secara mengejutkan disetujui dengan dengan perolehan 60-37 suara, 6 orang partai Republik bergabung bersama Demokrat untuk memberikan 60 suara yang dibutuhkan dalam memenangkan ajuan tersebut.

Senator Republik Susan Collins mengatakan bahwa dirinya telah mengatakan kepada Presiden Barack Obama bahwa RUU pasti akan diterima jika ada penyedia dana.

“Kita berusaha bersama dalam menemukan pengganti kerugian,” ujar Collins dalam sebuah wawancara di Capitol.

Pemimpin Mayoritas Senat Harry Reid dari Partai Demokrat mengatakan, jika Partai Republik datang dengan sesuatu yang serius, dirinya akan merespon dengan baik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper