Bisnis.com, JAKARTA - Penjualan rokok di Prancis turun 7,6% pada tahun lalu, di tengah meningkatnya popularitas rokok elektronik dan dampak pajak yang tinggi.
Surat kabar bisnis Les Echos menempatkan penurunan pada 7,7% menjadi 47,5 juta batang, sedangkan sumber lainnya mengatakan data awal menunjukkan penurunan dalam penjualan antara 7,4%-7,6%.
Pascal Montredon, Kepala Asosiasi Pemilik Toko Tembakau Prancis, mengatakan penurunan penjualan karena kenaikan pajak baru-baru ini.
Akhir bulan ini, kenaikan pajak ketiga dalam lebih dari satu tahun akan mulai berlaku, setelah ditambah 80 sen (US$1,10) untuk sebungkus rokok.
“Itu akan mengambil harga dari merek yang paling populer menjadi tujuh euro dan termurah menjadi 6,50 euro,” ujarnya.
Montredon mengatakan harga tinggi telah mendorong ekspansi impor ilegal, yang diperkirakan mencapai hampir satu dari empat batang rokok yang dihisap.
Semakin populernya rokok elektronik, yang untuk saat ini ditoleransi di banyak tempat di mana merokok dilarang, imbuhnya, akan memiliki dampak, tetapi tidak sepenting sebagai pasar parallel.
Dia mengatakan sekitar 80% dari harga sebungkus rokok di Prancis merupakan pajak. (Antara/AFP)