Bisnis.com, JAKARTA - Pasukan Irak, kelompok milisi dan kalangan bersenjata akan segera melakukan serangan untuk mengambil alih Fallujah dari kelompok milisi binaan Alqaeda setelah sekitar 9.000 keluarga terpaksa mengungsi ke luar kota, menurut seorang pejabat pemerintah.
“Saya percaya pertempuran tidak dapat dihindari dalam waktu dekat ini,” ujar Faleh al-Issawi, deputi kepala Dewan Provinsi Anbar melalui hubungan telepon dari Ramadi sebagaimana dikutip Bloomberg, Senin (6/1/2014).
Kota Fallujah dikontrol secara keseluruhan oleh milisi dan penguasaan itu akan berlanjut ke Garma, sebuah kota berjarak 15 dari Fallujah.
Pasukan tersebut akan membiarkan penduduk setempat mengungsi sebelum memulai serangan, ujar satu pejabat Irak yang tidak mau disebutkan namanya kepada kantor berita Agence France-Presse. Pasukan khusus telah memulai operasi di kota itu dan pasukan tersebut telah mengepung Fallujah.
Sementara itu, Menlu AS John Kerry mengatakan kemarin bahwa AS tidak akan mengirim pasukannya untuk membantu Irak.
“Lebih dari 50% penduduk Fallujah telah mengungsi ke sejumlah wilayah terdekat,” ujar Muhammed Al Badrani dari Fallujah. Sebagian besar dari mereka ditampung di gedung-gedung milik pemerintah. Penduduk khawatir konflik bersenjata antara pasukan Irak dan kelompok Islamis, ujarnya.
